Lalu tantangan selanjutnya adalah terkait pendataan, pemantauan, dan pelaporan. Menurutnya data terkait stunting harus lebih akurat. Selain itu juga harus bisa diupdate secara cepat dari desa hingga pusat.
“Termasuk bagaimana penggunaan dana desa dilaporkan secara cepat dan akurat, melalui Village Score Card oleh Pemerintah Desa kepada kabupaten/kota, lalu dari kabupaten/kota kepada Pemerintah Pusat," imbuhnya.
Bambang menambahkan, bahwa adanya pandemi covid-19 juga memberikan tantangan tersendiri. Salah satunya berdampak pada turunnya jumlah kunjungan ke posyandu. Padahal, menurutnya pencegahan stunting tidak bisa berhenti.
“Oleh karenanya diperlukan upaya-upaya yang inovatif dari pemerintah daerah untuk memastikan layanan yang diperlukan masyarakat tetap tersedia dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Terkait hal ini, pemerintah pusat telah menyusun beberapa panduan yang bisa menjadi referensi dalam penyediaan layanan di lapangan," pungkasnya.
(Awaludin)