Miris, Donor Darah Berujung Cacat di Tangan

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 25 November 2020 18:15 WIB
Foto: Mothership.Sg
Share :

Hingga saat ini, Gabriela telah hidup dengan CRPS selama empat tahun dan tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang nyata. Mobilitas lengan kanannya masih belum pulih, dan perlu memakai penjepit hampir sepanjang waktu, karena lengannya tidak akan lurus lagi.

“Rasanya seperti menghancurkan hidup saya, masa depan saya hilang. Saya tidak dapat bercermin tanpa memikirkan betapa saya telah disakiti dan bagaimana masa depan saya seperti direnggut dari saya karena mencoba memberikan kehidupan kepada orang lain,” ungkapnya.

Saat ini, dia sangat bergantung pada ibunya untuk membantunya melakukan tugas sehari-hari. Seperti memasak dan mengemudi dari satu tempat ke tempat lain. Dia dipaksa untuk menghadiri community college terdekat sehingga dia bisa tinggal bersama keluarganya, dan berjuang dengan sekolahnya karena sakit kronis.

Akibat penyakit ini, mentalnya ikut “drop” dan dia harus perawatan untuk PTSD, kecemasan, dan depresi.

Di sisi lain, dia juga sedang berjuang mencari kompensasi finansial dari Layanan Darah Kanada, setelah organisasi tersebut membatalkan pembicaraan mediasi dengannya pada tiga kesempatan. Kendati kondisinya tidak membaik, Gabriela tetap percaya pada donor darah. Namun dia tidak pernah berpikir jika donor harus membayar “harga setinggi” ini karena ingin membantu orang lain.

(Amril Amarullah (Okezone))

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya