Trump Isyaratkan Bersiap Tinggalkan Gedung Putih

Rahman Asmardika, Jurnalis
Jum'at 27 November 2020 11:30 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Foto: Reuters)
Share :

WASHINGTON DC – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa dia akan meninggalkan Gedung Putih jika Joe Biden secara resmi dikukuhkan sebagai Presiden ke-46 AS oleh electoral college.

Pada Kamis (26/11/2020) saat ditanya apakah dia akan setuju untuk meninggalkan Gedung Putih jika dia kalah dalam pemilihan electoral college, Trump menjawab "Tentu saja saya akan (meninggalkan Gedung Putih), tentu saya akan dan Anda tahu itu."

BACA JUGA: Trump Tetap Tidak Mau Akui Kekalahan di Pilpres AS

Namun, dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa "jika mereka (memilih Joe Biden), mereka membuat kesalahan", yang mengisyaratkan bahwa dia tidak akan pernah menerima kekalahan, demikian diwartakan BBC.

"Ini akan menjadi hal yang sangat sulit untuk mengakui karena kami tahu ada penipuan besar-besaran," kata Trump, tanpa memberikan bukti.

Dia tidak mengatakan apakah dia akan menghadiri pelantikan Biden.

Biden memimpin 306 suara Trump menjadi 232 di bawah sistem electoral college yang digunakan untuk memilih presiden AS. Perolehan itu jauh lebih tinggi dari 270 yang dibutuhkan untuk didaulat sebagai pemenang.

Mantan Wakil Presiden AS itu juga memimpin suara populer dengan lebih dari enam juta.

Presiden dan pendukungnya telah mengajukan sejumlah gugatan hukum atas pemilu, tetapi sebagian besar telah diberhentikan.

Di bawah sistem pemilu AS, pemilih tidak langsung memilih presiden berikutnya. Sebaliknya, mereka memilih 538 pejabat, yang dialokasikan ke negara bagian Amerika berdasarkan ukuran populasi mereka, yang disebut sebagai electoral college.

BACA JUGA: Trump Akhirnya Izinkan Biden Mulai Proses Transisi Kekuasaan AS

Para elector, yang dipilih mewakili electoral college, akan bertemu bulan depan untuk meresmikan hasil pemungutan suara, dengan Presiden AS yang baru akan dilantik pada 20 Januari 2021.

Mereka hampir selalu memberikan suara untuk kandidat yang memenangkan suara terbanyak di negara bagian mereka. Meskipun ada kemungkinan bagi sebagian elector untuk mengabaikan pilihan pemilih, hingga saat ini tidak ada hasil yang pernah diubah dengan cara itu.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya