KOLOMBO - Setidaknya enam orang tewas dan 52 luka-luka dalam kerusuhan penjara di Sri Lanka di mana penjaga dan narapidana terlibat bentrokan sengit, kata para pejabat.
Kerusuhan itu dipicu oleh protes para narapidana yang menuntut pembebasan lebih awal dengan jaminan dan fasilitas yang lebih baik di tengah lonjakan kasus virus corona di penjara. Sekira 1.000 kasus virus corona telah dilaporkan dari penjara Sri Lanka yang penuh sesak.
BACA JUGA: Waduh, Pejabat Sri Lanka Makan Ikan Mentah Saat Konferensi Pers
Juru Bicara Kepolisian Ajith Rohana mengatakan para penjaga "menggunakan kekerasan untuk mengendalikan situasi kacau" di penjara Mahara di mana protes berlangsung.
Laporan media yang dilansir BBC, mengatakan bahwa penjaga penjara telah melepaskan tembakan untuk menahan kerusuhan. Laporan berita lokal mengutip penduduk yang mengatakan mereka telah melihat "kebakaran besar" di tempat itu.
Wakil Inspektur Rohana mengatakan kepada BBC Sinhala bahwa korban luka telah dirawat di Rumah Sakit Ragama setempat. Dia menambahkan bahwa kontingen komando polisi elit telah dipanggil untuk memperketat keamanan di sekitar penjara, dan lima tim polisi juga telah dikerahkan.
BACA JUGA: Abaikan Protes Warga Muslim, Sri Lanka Wajibkan Jasad Korban COVID-19 Dikremasi
Ini adalah yang terbaru dari serangkaian kerusuhan di penjara yang terjadi di Sri Lanka dalam beberapa pekan terakhir, karena jumlah kasus Covid-19 di penjara terus meningkat.