Inggris Pastikan Vaksin Covid-19 Pfizer/BioNTech Aman Digunakan

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Kamis 03 Desember 2020 07:50 WIB
Vaksin dibuat di Belgia dan disimpan di suhu 70 derajat celcius (Foto: Reuters)
Share :

Inggris telah memesan 40 juta dosis - cukup untuk memvaksinasi 20 juta orang, masing-masing mendapat dua suntikan. Sekitar 10 juta dosis akan segera tersedia.

Ini adalah vaksin tercepat yang pernah dikembangkan. Prosesnya hanya membutuhkan waktu 10 bulan dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan vaksin yang sama, yang biasanya berlangsung selama satu dekade.

Meski vaksinasi bisa dimulai, masyarakat masih harus tetap waspada dan mengikuti aturan virus corona untuk menghentikan penyebaran, kata para ahli. Itu berarti khalayak etap harus menjaga jarak sosial dan menggunakan masker. Pengujian pada mereka yang mungkin tertular perlu terus dilakukan dan mereka juga harus diminta melakukan isolasi.

Apa jenis vaksin itu?

Vaksin ini adalah jenis baru yang disebut vaksin mRNA, yang menggunakan potongan kecil kode genetik dari virus corona untuk mengajari tubuh cara melawan Covid-19 dan membangun kekebalan.

Vaksin mRNA belum pernah disetujui untuk digunakan pada manusia sebelumnya, meskipun beberapa orang sudah menerimanya dalam uji klinis.

Siapa yang akan mendapatkannya dan kapan?

Para ahli telah menyusun daftar prioritas sementara, yang menargetkan orang-orang dengan risiko tertinggi. Di antaranya adalah penghuni dan staf panti jompo, disusul orang di atas 80 tahun dan staf kesehatan dan perawatan sosial lainnya.

Mereka akan menerima gelombang pertama vaksin, lainnya akan menerima sebelum Natal. Vaksinasi massal untuk semua orang yang berusia di atas 50 tahun, serta orang-orang yang lebih muda dengan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya, dapat dilakukan pada tahun 2021 ketika stok vaksin bertambah.

Vaksin ini diberikan dua kali dengan jarak 21 hari, dengan dosis kedua sebagai penguat.

Bagaimana dengan vaksin Covid lainnya?

Ada beberapa vaksin menjanjikan lainnya yang juga bisa segera disetujui. Salah satunya dari Moderna, yang menggunakan pendekatan mRNA, yang sama dengan vaksin Pfizer dan menawarkan perlindungan serupa. Inggris telah memesan tujuh juta dosis yang bisa siap digunakan pada musim semi.

Inggris juga telah memesan 100 juta dosis jenis vaksin Covid buatan Universitas Oxford dan AstraZeneca. Vaksin itu menggunakan virus yang tidak berbahaya, yang diubah agar lebih mirip virus yang menyebabkan Covid-19.

Rusia menggunakan vaksin lain, yang disebut Sputnik, dan militer China telah menyetujui vaksin lain yang dibuat oleh CanSino Biologics. Keduanya bekerja dengan cara yang mirip dengan vaksin Oxford.

Kemenangan besar dalam riset tapi bagaimana dengan kepercayaan publik?

Perkembangan vaksin ini disambut lega sebagian kalangan, namun tidak semua pihak yakin. Hasil dari jajak pendapat YouGov yang diterbitkan dua pekan lalu menunjukkan satu dari lima orang kemungkinan tidak akan mau secara sukarela divaksin karena khawatir dengan keamanan vaksin.

Walaupun perkembangan vaksin ini merupakan "kemenangan besar" dalam bidang penelitian dan pengembangan, masih ada penduduk, dalam jumlah cukup signifikan, yang perlu diyakinkan, tulis Anissa Alifandi dari British Science Association (Asosiasi Sains Inggris).

"Langkah ini bisa menjadi tugas besar yang perlu dilakukan dengan kemampuan komunikasi yang andal, dengan suara-suara meyakinkan serta kampanye pendidikan nasional," tambahnya.

(Arief Setyadi )

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya