(Baca juga: Mantan Presiden Uruguay Tabare Vazquez Meninggal di Usia 80 Tahun)
Para peneliti mengatakan pihaknya bisa mengidentifikasi rambut ini sebagai milik mamalia karena beberapa faktor. Yakni pola skala mikroskopis pada tiga rambut, kecenderungan paralelnya dan proporsi yang serupa.
Sementara Spanyol dikenal sebagai hot spot untuk fosil Kapur, para peneliti tidak berharap bisa menemukan sisa-sisa hewan yang diawetkan dalam amber.
“Penentuan kedua temuan ini sangat kompleks, tetapi kemungkinan rambut tetap sesuai dengan burung Enantiornithes yang punah, seperti rambut lain dalam amber,” terang mahasiswa penulis doktoral Sergio Álvarez-Parra dari Universitas Barcelona.
“Mengenai rambut, kami harus mempertimbangkan pola sisik permukaan mirip dengan rambut mamalia saat ini,” ujarnya.
“Arino sudah dikenal dengan fosil vertebrata, seperti dinosaurus Proa valdearinnoensis dan Europelta carbonensis, tetapi tidak ada yang mengira kami dapat menemukan sisa-sisa vertebrata yang termasuk dalam amber,” jelasnya.