BADUNG – Tempat pemungutan suara (TPS) 3 di Desa Anggungan, Mengwi, Badung, Bali, menampilkan konsep pewayangan untuk menarik minat masyarakat mencoblos pada Pilkada Serentak 2020, Rabu (9/12/2020).
Berdasarkan pantauan di lokasi, TPS tersebut dihias dengan konsep pewayangan lengkap dengan sejumlah pernak-pernik pendukung.
Untuk memvisualisasikan tema pewayangan tersebut, dipasang berbagai ornamen dan pernak-pernik pendukung mulai dari kayon pewayangan berwarna merah yang melambangkan kebijaksanaan, gebogan atau gunungan yang merupakan wujud bakti manusia ke hadapan tuhan, kipas berbentuk klasik, senjata trisula yang berarti senjata ampuh dalam menghadapi kehidupan, hingga patung ogoh-ogoh atau patung raksasa berwajah seram setinggi 3,5 meter, yang biaya pembuatannya mencapai puluhan juta rupiah.
Ogoh-ogoh yang melambangkan Ki Jagul Tua atau penunggu sungai tersebut awalnya dibuat untuk diarak pada pawai jelang perayaan Hari Raya Nyepi. Adanya larangan keramaian membuat ogoh-ogoh tersebut tak jadi diarak dan tetap dipajang di balai banjar setempat.
Dengan mengedepankan kisah nakula dalam pewayangan, warga diajak memilih pemimpin yang tegas, jujur, dan berkarakter pada pesta demokrasi kali ini.
Ketua KPPS TPS 3 Desa Anggungan, I Gusti Ngurah Lanang Oka Trisna menjelaskan, tampilan TPS dengan tema unik dan menarik sengaja dibuat untuk menarik minat warga supaya menggunakan hak suaranya pada pemilu serentak 2019. Melalui terobosan semacam ini, masyarakat tak hanya diajak aktif menggunakan hak pilihnya, tapi juga senantiasa melestarikan kearifan lokal adat dan budaya Bali.
“Untuk meningkatkan minat masyarakat memilih, agar lebih antusias,” katanya.
Sementara itu, seorang warga Banjar Jeroan, Desa Anggunan, I Gusti Bagus Yudara mengatakan, adanya TPS dengan konsep pewayangan ini dapat meningkatkan minat masyarakat datang ke TPS.
“Jadi minat masyarakat untuk milih sangat semangat untuk mendukung, memeriahkan pilkada di Badung,” ucapnya.
Berbeda dengan di daerah lainnya, untuk bisa mencoblos di TPS ini, masyarakat yang memiliki hak pilih diimbau mengenakan pakaian adat madya terdiri atas kain khas Bali yang dipadukan dengan udeng atau ikat kepala bagi laki-laki. Sementara bagi perempuan cukup dengan mengenakan kain yang dipadukan dengan selendang.
Baca Juga : Gunakan Hak Pilih, Airin Harapkan Pemimpin Tangsel Berikutnya Lebih Baik
Melalui pembuatan TPS tematik semacam ini juga diharapkan menekan angka golput menjadi semakin kecil atau jika memungkinkan angka partisipasi pemilih bisa mencapai seratus persen sesuai dengan yang tercantum di DPT.
Baca Juga : Di TPS Ini, Seluruh Petugasnya Adalah Perempuan
(Erha Aprili Ramadhoni)