CATANIA – Gunung Etna di Sisilia, Italia meletus mengirimkan abu vulkanis dan lava panas ke udara. Gunung berapi terbesar di Italia itu adalah yang paling aktif di Eropa dan telah mengalami beberapa kali erupsi dalam beberapa tahun terakhir.
Aktivitas vulkanik dari kawah tenggara Etna tercatat pertama kali pada Minggu (13/12/2020) pukul 21.20 dan berlangsung selama setengah jam, intensitas ledakan meningkat dari sedang ke tinggi. Kawah Pusat Peringatan Abu Vulkanis Toulouse melaporkan, Etna menghasilkan air mancur lava setinggi hingga 100m dan gumpalan abu tebal naik hingga ketinggian sekitar 5km.
BACA JUGA: Gunung Etna Meletus, Italia Tutup Wilayah Udara Sisilia
Ledakan keras terdengar di wilayah Calabria saat asap letusan Etna terlihat bergerak menuju arah Catania.
Gempa berkekuatan magnitudo 2,7 tercatat di lereng Etna sebelum letusan, tetapi tidak diketahui apakah kejadian tersebut berkaitan. Tercatat 17 gempa terjadi dalam 24 jam terakhir, demikian diwartakan The Sun.
Letusa itu diduga sebagai paroxysm karena berlangsung dalam waktu singkat tetapi dengan intensitas tinggi.
Etna sering meletus karena posisinya di antara lempeng tektonik Afrika dan Eurasia, serta patahan antara lempeng mikro Afrika dan Ionia. Lempeng Ionia miring ke belakang, memberikan ruang bagi mantel magma untuk naik ke permukaan.
BACA JUGA: Letusan Gunung Etna Tewaskan Lebih dari 20.000 Jiwa
Letusan paling parah Gunung Etna baru-baru ini terjadi pada 16 Maret 2017, ketika sepuluh orang termasuk seorang awak berita BBC terluka. Tetapi letusan telah terjadi sejak 2000 tahun lalu, dengan yang paling awal tercatat pada 1.500 SM.