Kaleidoskop 2020: 10 Momen Penting Mengubah Asia Selain Virus Corona

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Selasa 29 Desember 2020 06:04 WIB
Foto: Save Komodo Now
Share :

5. Pesta Meriah di Wuhan China

Mungkin Anda tak akan pernah mengira akan menyaksikan pesta besar-besaran di tempat ini.

Tapi ribuan orang yang bersuka ria berdesakan di taman air Wuhan, bergoyang mengikuti irama festival musik elektronik atau berleha-leha di atas pelampung karet.

Tanpa masker, tanpa menjaga jarak.

Foto: Getty Images 

Di kota tempat virus corona pertama kali muncul beberapa bulan sebelumnya, transmisi virus secara lokal telah mencapai nol.

Kehidupan tampak kembali normal. Bioskop, museum, dan taman hiburan dibuka kembali, jauh dari pemandangan jalanan yang sunyi ketika lockdown pertama di Wuhan, yang waktu itu adalah hal yang sama sekali baru.

Namun orang-orang menyaksikan kolam yang penuh sesak dengan rasa kagum bercampur cemas, terutama di negara-negara tempat virus masih menyebar.

China, yang sudah mengendalikan Covid-19, tak seperti banyak negara barat, menggunakan kesempatan itu untuk menunjukkan sesuatu.

Pesta tersebut mengirimkan pesan kepada dunia, kata surat kabar yang menjadi corong Beijing, The Global Times, bahwa "kebijakan anti-virus yang tegas membuahkan hasil".

6. Kisah Tahanan Politik dengan Bayinya Getarkan Filipina


Foto: getty Images 

Seorang ibu berlutut di hadapan jenazah bayinya yang baru lahir untuk mengucapkan selamat tinggal - tangannya diborgol dan tubuhnya ditutupi alat pelindung diri (APD) dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Potret Reina Mae Nasino - tahanan politik yang dibebaskan dari penjara untuk menghadiri pemakaman bayinya - telah mengundang amarah warga Filipina.

Itu merupakan akhir yang tragis dari upaya yang gagal menyatukan perempuan berusia 23 tahun itu dengan putrinya.

Bayi bernama River itu terlahir dalam tahanan, dipisahkan dari ibunya di usia hanya lewat sebulan meskipun telah banyak permohonan dan gugatan hukum yang diajukan supaya keduanya bisa tetap bersama.

Kesehatan Nasino memburuk tak lama kemudian, tapi bahkan saat dirawat di rumah sakit pun Nasino tidak diizinkan untuk melihat bayinya.

Kali berikutnya ia melihat River adalah saat pemakamannya - bayi yang baru berusia tiga bulan itu meninggal dunia karena pneumonia pada bulan Oktober.

Kasus ini telah memunculkan pertanyaan kritis mengenai hak para ibu Filipina dalam tahanan dan memicu kemarahan yang meluas - dengan banyak orang mengatakan bahwa negara telah gagal membantu Nasino dan anaknya.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya