Kebanyakan dari burung yang mati merupakan jalak.
Otoritas setempat belum memastikan penyebab pasti kematian burung-burunt tersebut, namun Organisasi Internasional untuk Perlindungan Hewan menyatakan petasan dan kembang api dilepaskan di lokasi itu.
Juru bicara organisasi Loredana Diglio mengatakan, burung-burung itu bisa saja mati karena panik atau ketakutan akibat kembang api.
"Mereka terbang bersama dan saling bertabrakan, menabrak jendela atau kabel listrik. Jangan lupa, mereka juga bisa mati karena serangan jantung," ujarnya, dikutip dari Associated Press, Sabtu (2/1/2021).
Organisasi juga menyebutkan insiden itu sebagai pembantaian.