Lantaran tak kunjung mendapat kejelasan, mereka melapor ke Polres Sragen pada November 2020. "Sampai saat ini laporan kami masih terus berjalan," tukasnya. "Setelah viral dan kami lapor polisi, baru si pengelola arisan ini menunjukkan etiket baik," imbuhnya.
Namun bentuk pertanggungjawabnya dinilai tidak memuaskan. "Masak mau mengganti uangnya dengan mencicil Rp20.000. Itu juga tidak ke semua anggota arisan dia bilang begitu," ujarnya.
Merasa jengkel dengan arisan yang tak ada solusinya, member arisan kemudian punya inisiatif mengirim karangan bunga tersebut. Karangan bunga itu dikirim di acara pernikahan adik si penggagas arisan.
(Sazili Mustofa)