Sebaliknya, Netanyahu mem-posting gambar spanduk dirinya dengan presiden dan menteri luar negeri Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain menandatangani perjanjian di Gedung Putih pada bulan September tentang meresmikan hubungan dengan Israel.
Tidak ada penjelasan yang diberikan di situs Netanyahu tentang hilangnya Trump dari bagian atas laman Twitternya. Ini terjadi sehari sebelum DPR AS diperkirakan mulai mempertimbangkan pemakzulan keduanya Trump setelah penyerbuan Capitol pekan lalu.
BACA JUGA: Kondisi Tengah Tak Stabil, Trump Diminta Jauh-Jauh dari Kode Nuklir
Akun Trump sendiri secara permanen ditangguhkan oleh Twitter pada Jumat (8/1/2021) karena apa yang digambarkan raksasa media sosial itu sebagai risiko hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan.
Dalam sambutan yang disiarkan televisi pada Kamis (7/1/2021), Netanyahu menyebut peristiwa di Capitol sebagai "amukan" dan mengatakan dia yakin demokrasi Amerika akan menang.
(Rahman Asmardika)