Biden Hentikan Penjualan Senjata ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 28 Januari 2021 08:52 WIB
Foto: CNN
Share :

“Ini langkah yang benar. Waktunya sekarang untuk mengatur ulang hubungan kita dengan sekutu Teluk,” lanjutnya.

Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat yang akan datang Bob Menendez, mengatakan dia menyambut baik jeda dalam penjualan, yang dinilai terburu-buru tanpa alasan yang jelas tanpa tinjauan menyeluruh terhadap implikasi keamanan nasional AS dan perlindungan nyawa tak berdosa di Yaman.

“Saya mendorong Administrasi Biden untuk secara hati-hati mempertimbangkan implikasi keamanan regional yang lebih luas dari penjualan ini dan untuk berkonsultasi dengan Kongres saat melanjutkan uji tuntasnya pada penjualan senjata ini dan lainnya,” cuitnya.

Pada Selasa (26/1), sekelompok anggota parlemen dari Partai Demokrat mengirim surat kepada Blinken menyerukan pengawasan dan perbaikan hubungan AS-Saudi. Termasuk mendesaknya untuk membekukan pengiriman senjata ofensif ke Arab Saudi.

Diketahui, pada akhir tahun lalu, pemerintahan Trump mendorong sejumlah penjualan senjata bernilai tinggi ke Riyadh dan Abu Dhabi terkait dengan Abraham Accords, yang merupakan kesepakatan untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Trump juga mengeluarkan deklarasi darurat pada 2019 untuk mempercepat penjualan senjata ke Arab Saudi dan UEA untuk menghindari masalah kongres.

Saat itu, anggota parlemen menentang penjualan tersebut karena keterlibatan Arab Saudi dan UEA dalam konflik berdarah di Yaman yang telah menewaskan ribuan warga sipil, serta pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di tangan pejabat Saudi. Mereka tidak melihat adanya keadaan darurat yang membenarkan untuk mempercepat transfer senjata itu.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya