Dunia Dilanda Pandemi Covid-19, Jarum Jam Kiamat Tak Bergerak pada 2021

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 28 Januari 2021 14:35 WIB
Jarum jam kiamat berada di 100 menit menjelang tengah malam pada 2021.
Share :

CHICAGO – Jarum "Jam Kiamat", sebuah jam simbolis yang mewakili ancaman bagi umat manusia dari nuklir hingga alam, tidak bergerak dari titik merah pada 100 detik menjelang tengah malam pada 2021, demikian Bulletin of Atomic Scientist (BAS), lembaga yang mengawasi jam tersebut mengingatkan.

Para ilmuwan BAS merilis perkiraan tahunan mereka pada Rabu (27/1/2021), menyoroti perlombaan senjata nuklir yang bangkit kembali, perubahan iklim, dan informasi palsu di daring tentang Covid-19, sebagai tiga ancaman eksistensial yang harus dihadapi umat manusia jika spesies tersebut ingin bertahan hidup.

BACA JUGA: 2019, Jarum Jam Kiamat Tidak Bergeser dari Dua Menit Jelang Tengah Malam

Meski jarum Jam Kiamat belum bergerak sejak 2020, ketika berdetak ke posisinya saat ini, para ilmuwan di belakangnya telah segera memperingatkan agar tidak membiarkan keadaan saat ini menjadi sebuah “keabnormalan baru”.

“Jika umat manusia ingin menghindari bencana eksistensial, yang akan mengerdilkan apa pun yang pernah dilihatnya, para pemimpin nasional harus melakukan pekerjaan yang jauh lebih baik dalam melawan disinformasi, mengindahkan sains, dan bekerja sama untuk mengurangi risiko global,” demikian disampaikan ilmuwan BAS dalam pernyataan yang dilansir RT.

Selain senjata nuklir, perubahan iklim, juga, tetap menjadi ancaman yang mengerikan, meskipun terjadi penurunan emisi di bulan-bulan awal pandemi Covid-19. Namun, dengan beberapa negara mulai pulih dari pandemi, “sebagian besar emisi telah meningkat kembali”.

BACA JUGA: Peristiwa 17 Januari: Perjanjian Renville hingga Pengaktifan Jam Kiamat

Dengan mencontohkan kebakaran hutan dan siklon selama setahun terakhir, para ilmuwan mendesak negara-negara untuk mengarahkan dana stimulus ke energi hijau, mencela Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia karena pada dasarnya menyabot upaya negara-negara berpenghasilan rendah untuk membersihkan produksi energi mereka dengan membobotkan paket bantuan secara besar-besaran. bahan bakar fosil.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya