INGGRIS - Skema karantina hotel di Inggris akhirnya akan dimulai pada 15 Februari mendatang.
Nantinya para pendatang dari negara-negara yang masuk “daftar merah” harus diisolasi selama 10 hari atau 11 malam dengan biaya 800 poundsterling (Rp15 juta) per orang.
Negara-negara dalam "daftar merah" tersebut mencakup semua Amerika Selatan, Afrika Selatan, Portugal, dan Uni Emirat Arab - negara-negara di mana non-penduduk dan warga negara dilarang memasuki Inggris.
Pensiunan jenderal Marinir Kerajaan Sir Gordon Messenger, mantan wakil kepala staf pertahanan yang memimpin operasi pengujian komunitas massal di Liverpool tahun lalu, telah direkrut untuk mengawasi proyek tersebut.
Tadi malam, pemerintah Inggris diklaim berlomba untuk memesan 28.000 kamar hotel di seluruh Inggris dalam upaya meluncurkan skema tersebut.
Dokumen yang didapatkan Daily Telegraph menunjukkan para menteri telah meminta bos hotel untuk siap menampung 1.425 penumpang per hari pada 15 Februari.
Partai Buruh mengatakan tindakan itu akan dilakukan hampir dua bulan setelah strain Covid-19 Afrika Selatan (Afsel) ditemukan di Inggris.
“Kami berpacu dengan waktu untuk melindungi perbatasan kami dari strain Covid baru ... seperti biasa dengan Pemerintah ini, sudah terlalu sedikit, sudah terlambat,” terang Menteri Dalam Negeri Bayangan Nick Thomas-Symonds.
Rincian akan diumumkan minggu depan tentang bagaimana pelancong yang kembali dari hotspot virus corona dapat memesan ke hotel.
(Baca juga: Kudeta Militer Myanmar, Warga: Seperti Deja Vu, Kami Seperti Kembali ke Masa Lalu)
Namun para pejabat mengatakan proyek ini masih terkendala masalah logistik.
“Ini rumit dan ada banyak potongan teka-teki. Tidak sesederhana seperti mengusir orang ke kamar hotel dan mengatakan sampai jumpa nanti,” terang seorang sumber.
Di antara masalah tersebut adalah memastikan para tamu mendapatkan tiga kali makan sehari yang dikirim ke kamar mereka.
Pemimpin Partai Buruh Sir Keir Starmer menuduh para menteri berada dalam 'kekacauan dan kebingungan'.