(Baca juga: Targetkan Pasokan Air, Peretas Ingin Racuni Seluruh Kota dengan Bahan Kimia Berbahaya)
"Karena saya mencintai hewan, saya berkata pada diri sendiri bahwa saya harus membawanya pulang daripada meninggalkannya sebagai mangsa rubah," kata Mirzan kepada The Associated Press.
"Kami terbiasa satu sama lain. Kami tidak pernah berpisah,” ujarnya.
Mirzan menamai angsa itu 'Garip,' yang diterjemahkan sebagai 'aneh' tetapi juga digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang kurang beruntung.
Setelah sayapnya yang patah sembuh, angsa itu tinggal bersama Mirzan dan juga berteman dengan kucing dan anjing di daerah tersebut.