Pada pesta perkawinan tradisional ini biasanya diramaikan juga dengan musik Gambang Keromong (dengan lagunya yang populer seperti, cinte manis berdiri, pecah piring, semar gurem dan onde-onde, dll) serta tarian Cokek yang umumnya datang dari daerah sekitar Karawang.
Sedang pakaian pengantin merupakan campuran budaya Tionghoa dan Betawi. Pakaian pengantin laki-laki, merupakan pakaian kebesaran Dinasti Ching, seperti terlihat dari topinya, sedangkan pakaian pengantin perempuan hasil akulturasi Tionghoa-Betawi yang tampak pada kembang goyang.
Beberapa tradisi leluhur yang masih dipertahankan antara lain Cap Go Meh (perayaan 15 hari setelah Imlek), Pek Cun, Tiong Ciu Pia (kue bulan), dan Pek Gwee Cap Go (hari kesempurnaan).
"Demikian pula panggilan encek, encim, dan engkong masih digunakan sebagai tanda hormat kepada orang yang lebih tua. Juga salam (pai) tetap dipertahankan dalam keluarga Cina Benteng pada saat bertemu dengan orang lain," jelas Yusuf.
(Awaludin)