Laksamana Tiongkok Pernah Terdampar di Teluk Naga

Doddy Handoko , Jurnalis
Jum'at 12 Februari 2021 06:47 WIB
Pernak-pernik Imlek di kawasan pecinan Tangerang. (Foto : Dok Okezone)
Share :

Merujuk tulisan JohannesWidodo (2004) mengenai pola pecinan, mesjid dan klenteng memang selalu berada di pusat kawasan pecinan sebagai bukti toleransi dan kedamaian selain karena pada masa itu sebagian orang Tionghoa beragama Islam.

Di kawasan ini tradisi Tionghoa masih dilestarikan misalnya Festival Pe Cun. Festival ini pertama kali diadakan pada abad ke-19 yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa khususnya di Tangerang dengan cara menggelar perlombaan Perahu Naga dan dimeriahkan oleh Gambang Kromong.

Tradisi lain yakni adat Pernikahan Cio Tao. Adat pernikahan ini memiliki keunikan karena merupakan perpaduan dari 2 unsur kebudayaan, yaitu kebudayaan lokal dan kebudayaan Tionghoa.

Hal tersebut dapat terlihat dari , pakaian kedua mempelai.

“Mempelai pria menggunakan baju Ala-Tiongkok (dari Dinasti Qing) dan mempelai wanita menggunakan kebaya,”jelasnya.

Baca Juga : Gus Dur Hilangkan Diskriminasi terhadap Etnis Tionghoa

Persembahyangan dilakukan dengan 2 cara, yaitu, Cara Tionghoa dengan menggunakan meja persembahyangan, yang disebut dengan Samkay. Cara lokal dengan menggunakan sedekah ala masyarakat Sunda. Konon adat pernikahan ini hanya ada di beberapa daerah saja, seperti Tangerang, Padang dan Penang (Malaysia).

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya