China Tolak Berikan Data Awal Covid-19 ke Tim WHO yang Menyelidiki Asal Usul Pandemi

Agregasi VOA, Jurnalis
Senin 15 Februari 2021 05:23 WIB
Tim yang menyelediki asal usul Covid-19 di Wuhan, China (Foto: Reuters)
Share :

CHINA - China menolak memberikan data mentah terkait kasus awal Covid-19 ke tim yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul pandemi.

Salah satu penyelidik tim mengatakan hal tersebut berpotensi mempersulit upaya untuk memahami bagaimana wabah itu dimulai.

Tim tersebut diketahui meminta data mentah pasien terkait 174 kasus Covid-19 yang telah diidentifikasi oleh China dari fase awal wabah yang terjadi di di Kota Wuhan pada Desember 2019, serta kasus lainnya. Pakar penyakit menular Australia yang tergabung dalam tim, Dominic Dwyer, mengatakan China hanya memberikan ringkasan.

Data mentah seperti itu dikenal sebagai "tabel wabah" atau "line listings". Biasanya data tersebut anonim, tetapi berisi rincian seperti pertanyaan apa yang diajukan kepada pasien, tanggapan mereka dan bagaimana tanggapan itu dianalisis.

“Itu (permintaan data mentah) adalah praktik standar untuk penyelidikan wabah,” katanya kepada Reuters pada Sabtu (13/2) melalui panggilan video dari Sydney, tempat dia saat ini menjalani karantina.

(Baca juga: PBB: 400 Ribu Anak di Yaman Bisa Meninggal karena Kelaparan)

Dia mengatakan mendapatkan akses ke data mentah sangat penting karena hanya setengah dari 174 kasus itu, terkait dengan Pasar Huanan, pusat makanan laut grosir yang sekarang ditutup di Wuhan. Pasar itu adalah tempat virus itu terdeteksi pada awalnya.

“Itu sebabnya kami bersikeras meminta itu,” katanya.

"Mengapa (data ) itu tidak diberikan, saya tidak bisa berkomentar. Entah karena alasan politik atau waktu atau karena sulit ... Namun, apakah ada alasan lain mengapa datanya tidak tersedia, saya tidak tahu. Kami hanya bisa berspekulasi,” ujarnya.

Meski otoritas China memberikan banyak materi, dia mengatakan masalah akses ke data mentah pasien akan dicantumkan dalam laporan akhir tim.

“Orang-orang WHO pasti merasa bahwa mereka telah menerima lebih banyak data daripada yang pernah mereka terima pada tahun sebelumnya. Jadi itu sendiri sudah merupakan kemajuan."

(Baca juga: Wabah Ebola Kembali Muncul di Guinea, 4 Orang Dilaporkan Meninggal)

Pada Jumat (12/2), WHO mengatakan ringkasan terkait temuan tim dapat dirilis paling cepat minggu depan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya