LONDON – Polisi menggerebek pesta Hari Valentine yang digelar di “rumah perahu” (houseboat) di London pada Sabtu (13/1).
Seorang pria telah ditangkap dan 11 orang telah didenda 200 poundsterling (Rp3,8 juta) di pesta itu.
Polisi di Southwark masuk ke sebuah flat di Camberwell tempat sekelompok 11 orang berkumpul, yang dinilai melanggar batasan virus corona.
“Meskipun percintaan bisa jadi sulit dalam iklim saat ini, berada dalam kelompok akan membuat Anda didensa sebesar 200 poundstering (Rp3,8 juta) seperti yang dilakukan orang-orang ini. Harap tetap di rumah!,” cuit Polisi Southwark.
Malam sebelumnya, polisi juga dipanggil ke River Lea di Hackney untuk melaporkan adanya pesta yang berisik.
Beberapa keluhan terkuak tentang sejumlah besar orang yang bersuka ria menyalakan musik di rumah perahu di sungai pada dini hari pada hari Sabtu (13/2).
Polisi tiba di Hackney Marshes sekitar pukul 04:20 pagi dan menemukan pesta ilegal di rumah kapal yang melanggar aturan virus corona.
Petugas menemukan sekitar 30 orang berpesta di kapal sebelum membubarkan pesta dan menangkap satu orang karena dicurigai melanggar Peraturan Perlindungan Manusia.
Tuan rumah Jordy Nicholas Van Duijvenbode, 31, didakwa mengadakan pertemuan lebih dari 30 orang dan berpartisipasi dalam pertemuan dua orang atau lebih.
Diketahui, pertemuan dalam ruangan lebih dari satu rumah tangga telah dilarang selama beberapa bulan di ibukota.
(Baca juga: Tanker Bahan Bakar Meledak di Perbatasan Afghanistan-Iran, 500 Kendaraan Terbakar)
Hanya beberapa hari sebelum Natal tahun lalu, London menerapkan tingkat 4 pembatasan virus korona - tindakan paling ketat di bawah sistem tingkat.
Beberapa minggu kemudian pada tanggal 4 Januari lalu, Inggris kembali menerapkan penguncian nasional yang hanya memungkinkan dua orang dari rumah tangga yang berbeda untuk bertemu di luar untuk berolahraga.
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson diperkirakan akan mengumumkan Inggris keluar dari lockdown pada 22 Februari mendatang.
(Susi Susanti)