Berencana Bunuh YouTuber, Militan IS Latih Kemampuan dengan Game Paintball

Rahman Asmardika, Jurnalis
Selasa 16 Februari 2021 10:16 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

BERLIN - Lima militan anggota Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS) pada Senin (15/2/2021) telah didakwa oleh Jaksa Federal Jerman atas tuduhan merencanakan serangan teror dan radikalisasi Muslim. Mereka dilaporkan berencana membunuh seorang YouTuber yang dianggap mengkritik Islam.

Empat tersangka, yang diidentifikasi dengan nama Farhodshoh K., Muhammadali G., Azizjon B. dan Sunatullokh K., ditangkap di Jerman pada 15 April 2020, sedangkan orang kelima, Komron B. ditahan pada 3 April.

BACA JUGA: Kelas Pembuatan Bom di Masjid, 30 Militan Taliban Tewas

Kelimanya berasal dari Tajikistan dan merupakan anggota sel teroris di Negara Bagian Rhine-Westphalia Utara, Jerman, kata pernyataan dari kantor kejaksaan federal yang dilansir RT.

Kelompok tersebut diduga telah meradikalisasi kaum muda Muslim dan memberikan dukungan finansial untuk perjuangan "ISIS di Provinsi Khorasan," sebuah sayap regional dari kelompok teroris yang aktif di Pakistan dan Afghanistan.

Jaksa penuntut mengklaim kelompok itu mengasah keterampilan militer mereka di permainan paintball sebagai persiapan untuk serangan terencana terhadap 'kafir' di Jerman sebagai bagian dari misi yang mereka duga di Eropa.

Selama sesi pelatihan ini, sel tersebut dikatakan telah bersinggungan dengan Kujtim Fejzullai, seorang ekstremis kelahiran Austria berusia 20 tahun, yang membunuh empat orang di Wina pada November 2020 sebelum ditembak mati oleh polisi.

BACA JUGA: Mengajar Al-Qur'an di Rumah, Ulama Perempuan Ditangkap

Jaksa Jerman juga mengatakan para tersangka memperoleh instruksi dan bahan-bahan untuk menghasilkan "berbagai bahan peledak," termasuk bom molotov dan alat peledak improvisasi (IED).

Mereka juga diduga telah melakukan kontrak pembunuhan terhadap seorang pengusaha Albania sebesar USD40.000 (sekira Rp555 juta), yang hasilnya akan dikirim untuk mendanai teroris ISIS di luar Jerman.

Namun jaksa penuntut mengatakan upaya pembunuhan itu gagal karena kelompok tersebut tidak dapat mengidentifikasi targetnya, dan senjata serta peredam suara, yang diperoleh dari kontak Chechnya di Austria, akan digunakan untuk serangan lain.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya