Ardern Marah dan Kecam Australia Batalkan Kewarganegaraan Ganda "Pengantin" Perempuan ISIS

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 17 Februari 2021 08:49 WIB
PM Selandia Baru Jacinda Ardern kecam Australia yang melepaskan kewarganegaraan ganda "pengantin" perempuan ISIS (Foto: AFP)
Share :

SELANDIA BARUPerdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern marah dan mengecam Australia karena membatalkan kewarganegaraan ganda “pengantin” perempuan ISIS yang tertangkap melarikan diri dari Suriah.

Ardern menuduh Australia melalaikan tanggung jawabnya. Ini membuat Ardern kesal karena harus memikul tanggung jawab terkait dengan pengantin perempuan bernama Suhayra Aden, 26 dan kedua anaknya, terlepas dari kenyataan jika dia tidak tinggal di Selandia Baru sejak dia berusia enam tahun.

"Dia telah tinggal di Australia sejak saat itu, keluarganya di Australia dan berangkat ke Suriah dari Australia dengan paspor Australia," katanya.

"Datang ke Selandia Baru, mereka tidak memiliki keluarga dekat, tidak akan menjadi kepentingan terbaik mereka,” terangnya.

"Saya tidak pernah percaya bahwa tanggapan yang tepat adalah dengan berlomba untuk mencabut kewarganegaraan orang ... Kami akan angkat tangan ketika kami perlu memiliki situasi, kami mengharapkan hal yang sama dari Australia," katanya.

(Baca juga: Peretas Korut Dituduh Curi Informasi tentang Vaksin Covid-19 Pfizer)

"Mereka tidak bertindak dengan itikad baik,” tegasnya.

Koresponden AAP di Selandia Baru Ben McKay mengutip seorang veteran galeri pers di Selandia Baru mengatakan dirinya tidak pernah melihat Ardern sangat marah seperti ini.

Ardern mengatakan dia telah 'berulang kali' mengatakan kepada pihak berwenang Australia bahwa wanita itu memiliki keluarga di Australia dan harus kembali ke sana.

"Setiap orang yang berpikiran adil akan menganggap orang ini orang Australia dan itu juga pandangan saya,” tambahnya.

Dia juga secara pribadi telah memberi tahu PM Australia Scott Morrison jika Australia telah 'melepaskan tanggung jawabnya sehubungan dengan orang ini'.

(Baca juga: Beromzet Rp38 Miliar, Bos Pemalsu Vaksin Covid-19 Ditangkap)

Dia menjelaskan anak-anak yang dilahirkan di zona konflik 'bukan karena kesalahan mereka sendiri' dan keputusan pergi ke Selandia Baru tidak akan menjadi keputusan terbaik mereka.

"Selandia Baru, terus terang, bosan dengan masalah ekspor Australia," katanya.

Tetapi Morrison mempertahankan pendapatnya. “Kami tidak ingin melihat teroris yang berperang dengan organisasi terorisme menikmati hak kewarganegaraan, yang menurut saya akan hilang begitu mereka terlibat sebagai musuh negara kita,” jelasnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya