“Saya akan meletakkan tawaran ini di atas meja - ingin datang membunuh saya seperti yang Anda katakan, saya akan datang dan menjemput Anda di bandara dan memberi Anda kesempatan,’ tulisnya.
“Tetapi jika Anda gagal melakukannya, pastikan Anda meninggalkan keluarga Anda asuransi jiwa yang besar !!! Karena tidak akan ada tiket pulang pergi,” lanjutnya.
“Saya tidak takut pada kotoran terutama aktivis hak-hak hewan yang masih tinggal bersama ibu karena mereka terpicu oleh segalanya sehingga mereka pergi ke supermarket dan membeli daging karena tidak ada hewan yang terluka di sana!,’ tambahnya.
“Aku sudah mendengar cerita lama tentang massa yang sama, tapi aku masih di sini dan masih berburu,” tegasnya.
Menurut Daily Mirror, Van Der Merwe adalah pemburu terkenal yang diperkirakan telah membunuh sekitar 500 hewan selama hidupnya, termasuk singa, macan tutul, dan gajah.
Dia mengklaim perburuan itu membantu melestarikan spesies dengan membunuh hewan yang lebih tua dari populasi. Dia juga mengklaim perburuan ini memberikan dana untuk konservasi.
Namun para konservasionis membantah hal ini. Mereka mengatakan perburuan mendorong orang untuk membiakkan hewan untuk olahraga, yang mengganggu ekosistem dan merusak lingkungan.
Aktivis hewan mengatakan memburu hewan liar, terutama pejantan besar, akan merusak tempat mereka hidup.
“Perburuan bukanlah alat konservasi, juga tidak menyumbangkan dana yang signifikan bagi masyarakat lokal,” terang Dr Mark Jones dari Born Free Foundation kepada Mirror.
(Susi Susanti)