Setelah mengumpulkan cukup uang, Mayla dan Sofia diawasi selama bertahun-tahun sebelum operasi mereka.
Mereka juga menerima perawatan hormon saat mulai bertransisi.
“Saya menyarankan setiap wanita trans untuk menjalani seluruh proses ini,” terangnya.
Meskipun ini menjadi proses perjalanan panjang bagi mereka, namun keduanya akhirnya merasa bahagia dengan tubuh mereka.
“Sebelum dibius di rumah sakit, saya masih tidak percaya impian saya akan terwujud,” tambahnya.
“Ketika saya bangun, saya tidak dapat mempercayainya. Itu adalah sesuatu yang masih terasa. Saya tidak lagi merasakan ketidaknyamanan saat berbaring atau duduk. Sungguh hal yang luar biasa,” terangnya.
“Mandi pertamaku setelah keluar operasi sangat ajaib,” ujarnya.
Si kembar pun telah menerima pesan dukungan dari seluruh dunia sejak kisah mereka menjadi viral.
Mayla menambahkan dia dan kembarannya berharap suatu hari nanti bisa memiliki keluarga sendiri.
Mereka juga berharap dapat membantu dan menginspirasi para transgender lainnya yang sedang dalam masa transisi.
“Kami ingin menjadi ibu, mengadopsi anak-anak kami. Dan kami juga ingin membantu orang-orang trans memperjuangkan impian mereka dan tidak menyerah,” ungkapnya.
(Susi Susanti)