Baca Juga : Kisah Angel, Gadis Cantik dan Pemberani yang Tewas dalam Demonstrasi Anti-Kudeta Myanmar
Sebelumnya diberitakan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggambarkan aksi demonstrasi anti-kudeta militer sebagai "hari paling berdarah" pada Rabu 3 Maret 2021, sejak kudeta terjadi sebulan lalu.
Sedikitnya 38 orang meninggal di Myanmar yang terhitung hingga kemarin, dalam rangkaian bentrokan demonstrasi anti-kudeta militer antara aparat keamanan dan demonstran. Utusan khusus sekjen PBB untuk Myanmar, Christina Schraner-Burgene, mengatakan, Rabu 3 Maret adalah hari yang paling berdarah.
(Angkasa Yudhistira)