Vatikan menyebut perjalanan itu sebagai "tindakan cinta".
"Semua tindakan pencegahan telah diambil dari sudut pandang kesehatan," kata juru bicara Vatikan Matteo Bruni kepada wartawan pada pertemuan singkat pada Selasa (2/3).
"Cara terbaik untuk menafsirkan perjalanan ini adalah sebagai tindakan cinta; itu adalah isyarat cinta dari Paus kepada orang-orang di negeri ini yang perlu menerimanya,” urainya.
Selain gereja Our Lady of Salvation, Paus Fransiskus akan mengunjungi beberapa situs lain yang terkait dengan beberapa tragedi terburuk Irak dalam beberapa dekade. Termasuk Mosul, kota terbesar yang diduduki, dan dihancurkan oleh ISIS.
Paus juga dijadwalkan akan mengadakan pertemuan di sebuah katedral di kota Qaraqosh yang mayoritas penduduknya beragama Kristen. ISIS mengubah halaman gereja Immaculate Conception enjadi lapangan tembak. Mereka membakar isi gereja, menghitamkan interior dan menghancurkan patung-patungnya. Anggota ISIS menumpuk alkitab, buku dan buku doa gereja dan membakarnya. Sisa noda hitam besar di halaman, menandai tempat pembakarannya.
Rencana kedatangan Paus pun membawa sukacita tersendiri. "Saya sangat bahagia. Saya sangat, sangat bahagia," kata pengurus gereja Our Lady of Salvation Natiq Anwar yang matanya buta sebagian dan lengan kanannya terluka parah akibat serangan mengerikan itu.
"Aku ingin memberitahunya untuk menjaga kita, karena negara tidak menjaga kita,” lanjutnya.
Tetapi Anwar tidak akan berada di antara pertemuan kecil anggota gereja untuk menyambut Paus di sini selama kunjungan bersejarahnya. Karena pandemi Covid-19, tidak boleh ada kerumunan orang.
"Orang-orang, baik Kristen maupun Muslim, memandang Paus sebagai orang yang cinta damai," kata ilmuwan politik Mumen Tariq, 30.
"Kunjungan ini memberi Irak peran baru di panggung dunia,” ujarnya.
"Kunjungan paus datang pada saat yang sangat penting," kata insinyur Mohammed Al-Khadayyar.
"Dia datang ke kuburan ISIS, dan apa yang diharapkan akan menandai awal dari halaman perdamaian. Dia akan mendorong kita untuk menjauh dari garis patahan regional dan ke tempat yang moderat,” tambahnya.
(Susi Susanti)