Media pemerintah mengatakan pasukan keamanan menjaga kehadiran di rumah sakit dan universitas sebagai bagian dari upaya untuk menegakkan hukum.
Setidaknya sembilan serikat pekerja yang meliputi sektor konstruksi, pertanian dan manufaktur telah meminta "semua orang Myanmar" untuk berhenti bekerja untuk membalikkan kudeta dan memulihkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.
Membiarkan bisnis dan kegiatan ekonomi terus berlanjut akan membantu militer "karena mereka menekan energi rakyat Myanmar", kata serikat pekerja dalam sebuah pernyataan.
“Sekaranglah waktu untuk mengambil tindakan untuk mempertahankan demokrasi kita.”
Menurut saksi mata, hanya beberapa toko teh kecil yang buka di Yangon. Pusat perbelanjaan utama ditutup dan tidak ada pekerjaan di pabrik.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin, militer mengatakan telah menangkap 41 orang pada hari sebelumnya.
Seorang pejabat dan manajer kampanye lokal dari Liga Nasional Suu Kyi untuk Demokrasi (NLD) Khin Maung Latt meninggal dalam tahanan polisi pada Minggu. Luka memar di kepala yang dilaporkan terlihat di jasad Khin Maung Latt menimbulkan kecurigaan dia telah disiksa secara kejam.
Angka-angka oleh kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik menunjukkan hampir 1.800 orang telah ditahan di bawah junta hingga Minggu (7/3/2021).
Pembunuhan itu telah memicu kemarahan di Barat dan dikutuk oleh sebagian besar negara demokrasi di Asia.
Amerika Serikat dan beberapa negara Barat lainnya telah memberlakukan sanksi terbatas pada junta dan Australia pada Minggu memutuskan hubungan pertahanan, dengan mengatakan pihaknya hanya akan berurusan dengan kelompok non-pemerintah di Myanmar.
Tetangga raksasa Myanmar, China, mengatakan pada Minggu bahwa pihaknya siap untuk terlibat dengan "semua pihak" untuk meredakan krisis dan tidak memihak.
(Rahman Asmardika)