YANGON – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta militer di Myanmar untuk membebaskan ratusan pengunjuk rasa yang diyakini terperangkap di dalam blok apartemen.
Pasukan keamanan diperkirakan telah memojokkan kelompok pengunjuk rasa yang terdiri dari sekitar 200 orang itu di distrik Sanchaung, Yangon sejak Senin (8/3).
Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) PBB mengatakan kelompok itu telah memprotes dengan damai dan harus diizinkan pergi.
Menurut PBB, kelompok itu diblokir dari meninggalkan area empat jalan di daerah Sanchaung kota pada Senin (8/3).
Polisi telah menggerebek rumah-rumah di daerah tersebut untuk mencari orang-orang yang berasal dari luar distrik. Penduduk dan layanan berita lokal mengklaim di Facebook bahwa setidaknya 20 orang telah ditangkap dalam penggerebekan tersebut.
Ledakan telah terdengar dari daerah tersebut, diyakini sebagai suara granat setrum yang digunakan oleh militer.