Perang dagang AS-China
Perang dagang yang sengit antara dua negara adidaya tersebut dalam dua tahun terakhir telah mengancam keseimbangan yang rapuh ini.
Ini dimulai pada masa jabatan mantan Presiden AS Donald Trump, namun tidak ada indikasi bahwa Presiden Joe Biden yang baru terpilih akan mengambil pendekatan yang lebih lunak terhadap China.
Perdana Menteri Lee mengatakan dia berharap pemimpin Amerika yang baru akan menjadi seseorang yang "percaya pada multilateralisme dan perdagangan internasional".
Dia juga membahas persaingan antara kedua negara untuk dominasi global.
"AS masih nomor satu tapi nomor dua [China] tidak begitu jauh di belakang," katanya. "Itulah yang sulit diterima AS."
Menurut beberapa estimasi, ekonomi China akan melampaui AS dan menjadi yang terbesar di dunia pada 2028, lima tahun lebih awal dari yang diramalkan sebelumnya.
Kebangkitan ekonomi China yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir disertai dengan peningkatan agresi baik secara internal maupun eksternal di bawah kekuasaan Xi Jinping.
Kebangkitan China
Hal tersebut menimbulkan kecaman dari banyak negara di Barat dan kekhawatiran di antara beberapa mitranya di Asia.
Walaupun begitu, PM Lee berkata Singapura tidak bisa berpihak.
"Ini masalah bagi banyak negara, karena itu kami semua berharap dan mendorong kedua kekuatan besar ini untuk memikirkan dengan sangat hati-hati sebelum memutuskan bahwa negara lainnya adalah lawan yang harus ditahan, bila tidak dihabisi," ujarnya.
"Yang ingin kami lihat adalah China menjadi negara yang pertumbuhan kemakmurannya, perkembangannya, dan kekuatannya disambut oleh negara-negara lain di dunia, yang melihat ini sebagai kesempatan untuk makmur bersama dan hidup dalam dunia yang stabil bersama-sama."
Memburuknya hubungan AS-China terjadi di tengah pandemi dan respons negatif terhadap globalisasi, tren ekonomi yang telah membantu Singapura menjadi salah satu negara terkaya di Asia.
PM Lee percaya bahwa globalisasi masih akan terus hidup, terutama dengan kebutuhan untuk bekerja sama terkait vaksin.
"Anda tidak bisa tidak bekerja sama dengan satu sama lain karena bila kembali ke masa lalu... ada kemiskinan dan keputusasaan dan barangkali ketidakstabilan dan konflik," ujarnya.