Tidak sedikit pastor dan suster yang bekerja di Vatikan tinggal di dalam komunitas religius yang memberi mereka perlindungan lebih besar dari kemerosotan ekonomi.
Di sisi lain, pegawai biasa Vatikan seperti polisi, petugas kebersihan dan bagian pemeliharaan, tinggal di Roma dan menghadapi biaya hidup yang lebih tinggi.
Juru bicara Vatikan, yang dikutip kantor berita Reuters mengatakan, sebagian besar karyawan awam tidak akan terpengaruh kebijakan pemotongan gaji.
Tempat tujuan wisata populer Basilika Santo Petrus dan Museum Vatikan ditutup atau hanya sebagian dibuka pada tahun lalu lantaran pandemi.
Vatikan berharap dapat membuka kembali museum pada bulan ini, tetapi kebijakan lockdown di seluruh Italia berarti mereka harus tetap tutup.
Awal bulan ini, pejabat tinggi ekonomi Vatikan memperingatkan bahwa Takhta Suci kemungkinan harus menggunakan 40 juta euro (Rp682 miliar) sebagai cadangan untuk tahun kedua berturut-turut sebagai akibat dari pandemi.
Pendapatan tahun ini diperkirakan turun 30% dari tahun 2020.
Tahun lalu, Paus mengeluarkan undang-undang baru yang dirancang untuk meningkatkan transparansi terkait keuangan Vatikan.
Hal ini dilakukan menyusul serangkaian skandal di bank Vatikan dan adanya klaim salah urus.
(Susi Susanti)