Save the Children mengatakan kekerasan tersebut berdampak pada kesehatan mental anak-anak karena mereka mengalami ketakutan, kesedihan dan stres.
"Anak-anak menyaksikan kekerasan dan horor," ungkap lembaga itu.
"Jelas Myanmar tidak lagi aman bagi anak-anak,” ujarnya.
Hingga kini penguasa militer pimpinan Jenderal Senior Min Aung Hlaing belum memberikan tanggapan atas jatuhnya korban di pihak anak-anak.
Kekerasan yang terjadi di negara itu telah dikecam masyarakat internasional.
Berbagai negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris, menjatuhkan sanksi kepada para pemimpin kudeta dan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan militer.
Sementara itu, pengacara Aung San Suu Kyi Min Min Soe, seperti dilaporkan kantor berita Reuters, pemimpin sipil yang digulingkan Aung San Suu Kyi dikenai dakwaan lebih lanjut, bersama dengan empat politikus lain. Suu Kyi dijerat dengan undang-undang rahasia negara keluaran zaman penjajahan.
Ia telah dikenai dakwaan mempunyai walkie-talkie secara ilegal, melanggar pembatasan Covid-19 dalam kampanye tahun lalu, menerbitkan informasi yang mungkin "menimbulkan ketakutan atau kekhawatiran".
Menurut Min Soe, Suu Kyi yang dihadirkan dalam sidang dari tahanan, mungkin tidak tahu apa yang terjadi di luar.
"Jika melihat apa yang terjadi pengadilan kemarin dan hari ini, kami tidak bisa mengetahui apakah Ibu tahu situasi di luar, atau tidak. Mungkin ia tahu, mungkin juga tidak,” jelasnya.
(Susi Susanti)