AMMAN - Pangeran Hamzah bin Hussein dari Yordania telah secara resmi dituduh merencanakan untuk merusak "keamanan dan stabilitas" negara, demikian disampaikan menteri luar negeri Yordania. Dia mengatakan ada pihak asing berpartisipasi dalam rencana tersebut.
Pada konferensi pers singkat pada Minggu (4/4/2021) Menlu Ayman Safadi mengonfirmasi penangkapan Pangeran Hamzah pada Sabtu (3/4/2021) dan sekira 16 orang lainnya. Sang pangeran memegang posisi putra mahkota di bawah saudara tirinya Raja Abdullah II sebelum raja mencabut gelar itu pada 2004, menjadikan putranya Hussein sebagai pewaris baru.
BACA JUGA: Tuduhan Kudeta, Sejumlah Mantan Pejabat dan Anggota Kerajaan Yordania Ditahan
Menteri luar negeri mengonfirmasi bahwa Pangeran Hamzah dan yang lainnya ditangkap karena diduga berkomplot dengan pasukan luar untuk melawan keluarga kerajaan. Pernyataan Safadi tidak menentukan apa tujuan sebenarnya dari aktivitas Pangeran Hamzah, yang diduga menghasut itu, dan tidak menuduhnya mencoba menggulingkan raja.
Otoritas Yordania telah lama memantau perkembangan plot dan menangkap tersangka setelah berkembang dari tahap perencanaan hingga penjadwalan tindakan nyata, kata pejabat itu. Beberapa detail terungkap, tetapi Safadi mengatakan dinas intelijen asing berkomunikasi dengan istri Hamzah, menawarkan kepada keluarga itu tumpangan pesawat dari Yordania.