Pasukan Myanmar Tewaskan 11 Orang, Demonstran Melawan dengan Senpi dan Bom

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 08 April 2021 19:00 WIB
Foto: Reuters.
Share :

YANGON – Setidaknya 11 pengunjuk rasa tewas dalam demonstrasi antikudeta di Myanmar pada Kamis (8/4/2021), demikian dilaporkan media lokal. Sementara itu para demonstran mulai melakukan perlawanan terhadap tindakan brutal pasukan keamanan dengan menggunakan senjata buatan tangan dan bom api.

Outlet berita Myanmar Now dan Irrawady melaporkan, enam truk pasukan dikerahkan untuk memadamkan pengunjuk rasa di Kota Taze, ketika para pengunjuk rasa melawan dengan senjata, pisau, dan bom api buatan tangan. Mendapat perlawanan, lima truk tentara tambahan dikerahkan ke lokasi.

BACA JUGA: Demonstrasi Antikudeta Myanmar, Pasukan Keamanan Tewaskan 15 Orang

Pertempuran berlanjut hingga Kamis pagi dan setidaknya 11 pengunjuk rasa tewas dan sekitar 20 lainnya luka-luka, kata media. Tidak ada kabar tentang adanya korban di antara para prajurit.

Insiden ini membuat jumlah warga sipil yang terbunuh oleh pasukan keamanan menjadi lebih dari 600 sejak junta merebut kekuasaan dari pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari, menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP). Pada Rabu (7/4/2021) korban tewas dilaporkan mencapai 598.

Taze berada di dekat kota Kale, di mana sedikitnya 12 orang tewas dalam bentrokan serupa antara pasukan dan pengunjuk rasa pada Rabu. Pasukan keamanan menembakkan peluru tajam, granat, dan senapan mesin ke pengunjuk rasa yang menuntut pemulihan pemerintahan Suu Kyi, kata AAPP.

"Taze, Kale memiliki banyak pemburu di hutan," kata Hein Min Hteik, seorang penduduk daerah itu dan seorang aktivis pemuda sebagaimana dilansir Reuters. “Mereka memiliki senjata api buatan tangan. Dan sekarang mereka keluar dengan senjata mereka untuk melindungi penduduk setempat, sementara orang-orang diserang oleh junta.”

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya