Apa yang salah?
Para kritikus menuduh pemerintahan Pinera terjebak suasana keberhasilan program peluncuran vaksin, dan terlalu cepat melonggarkan kebijakan pembatasan virus Corona.
Seperti halnya pemerintahan lainnya di seluruh dunia, para pejabat pemerintah di sini menghadapi pilihan sulit. Perbatasan Chile telah ditutup — kecuali beberapa pengecualian — mulai Maret hingga November 2020.
Tetapi setelah kebijakan lockdownn yang ketat telah mendorong penurunan kasus rata-rata tujuh hari menjadi 1.300 kasus pada November, keputusan diambil untuk membuka kembali perbatasan, termasuk bagi wisatawan internasional. .
Warga Chili juga diberi izin liburan khusus untuk bepergian lebih bebas ke seluruh negeri selama liburan musim panas di belahan bumi selatan, setelah sejumlah pakar berpendapat hal itu penting bagi kesehatan mental masyarakat. Restoran, toko, dan resor liburan dibuka untuk mendongkrak perekonomian yang sempat goyah.
Jadi, masalahnya ternyata sebagian besar warga Chile belum divaksinasi ketika mereka bertemu dengan kerabat dan teman-temannya saat liburan musim panas pada Januari dan Februari.
Selain itu, penyebaran varian virus baru yang lebih mudah ditularkan, seperti varian P.1, yang diperkirakan telah muncul di negara bagian Amazonas, Brasil, pada November lalu.
Dr Susan Bueno, profesor imunologi dari Universitas Katolik Pontifical, mengatakan adanya lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini meru[akan "persoalan multi-faktor", namun menurutnya kehadiran varian baru "berdampak besar".
Dia mengatakan pesan tentang bagaimana mencegah penularan, seperti memakai masker dan mencuci tangan, juga agak diabaikan selama bulan-bulan musim panas di Chile. Hal itu, sambungnya, "Kemungkinan salah satu penyebab wabah yang kita lihat sekarang," tukasnya.
(Sazili Mustofa)