Apa yang Terjadi pada Dosis Vaksin Covid-19 yang Tak Terpakai?

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Selasa 20 April 2021 08:07 WIB
Vaksin Covid-19 (Foto: Johns Hopkins)
Share :

DENMARK - Sementara beberapa negara berebut untuk mendapatkan vaksin Covid-19, yang lain bertanya-tanya apa yang harus dilakukan dengan dosis vaksin yang telah mereka pesan tetapi tidak dapat lagi digunakan, menyusul kekhawatiran akan faktor keamanannya.

Seperti diketahui, beberapa negara telah membatasi penggunaan vaksin Oxford-AstraZeneca (AZ) dan Johnson & Johnson (J&J) untuk kelompok usia yang lebih muda karena risiko pembekuan darah langka yang sangat kecil.

Denmark telah berhenti menggunakan AZ sama sekali, membuat sejumlah negara berminat membeli vaksin yang tak terpakai itu.

Dengan langkah berani, Republik Ceko menawarkan untuk membeli "semua vaksin AstraZeneca dari Denmark". Estonia, Latvia, dan Lituania juga menyatakan minatnya.

Ada kekhawatiran yang berkembang tentang kasus pembekuan darah yang jarang - dan terkadang fatal -, terutama pada orang yang lebih muda. Tetapi regulator kesehatan di seluruh dunia menunjukkan risiko dari Covid-19 jauh lebih besar.

(Baca juga: Polisi Selidiki Motif dan Rilis Nama Korban Penembakan di Gedung FedEx)

Berdasarkan angka dari regulator obat-obatan Inggris, jika 10 juta orang diberi vaksin AZ, Anda mungkin akan melihat 40 kasus penggumpalan darah itu.

Sekitar 10 orang akan meninggal - peluangnya satu dari sejuta. Angka itu, secara kasar sama dengan risiko orang terbunuh bulan depan - atau jika Anda di mobil dan berkendara sejauh 400 kilometer - meninggal dalam kecelakaan di jalan raya dalam perjalanan itu.

Namun demikian, otoritas kesehatan Denmark membuat keputusan untuk menghentikan penggunaan suntikan AZ.

Denmark mengatakan mereka memiliki vaksin lain yang tersedia, epidemi terkendali di sana dan bertindak secara hati-hati dalam menanggapi "risiko dari efek samping yang parah".

Keputusan tersebut berarti bahwa 2,4 juta dosis AZ yang telah disetujui untuk dibeli Denmark akan ditarik.

Hubungan antara vaksin J&J dan pembekuan darah langka juga sedang diselidiki.

Sampai pemeriksaan keamanan selesai, vaksin ini akan tetap tidak digunakan di AS, yang telah memesan 100 juta dosis.

(Baca juga: Australia Batalkan Tarik Medali Ribuan Veteran Perang)

J&J juga telah ditangguhkan di Afrika Selatan, di mana vaksin itu menjadi pilihan utama, setelah penelitian menunjukkan vaksin itu memberikan perlindungan yang lebih tinggi terhadap varian Covid-19 lokal.

AZ, yang kurang efektif terhadap varian tersebut, tak menjadi pilihan di Afrika Selatan, dan akibatnya membuat vaksin itu tidak digunakan.

Afrika Selatan menjual satu juta dosis AZ untuk didistribusikan di 14 negara tetangga Afrika.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya