WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dirinya berdoa untuk "keputusan yang tepat" dalam persidangan Derek Chauvin, mantan polisi Minneapolis yang dituduh membunuh George Floyd tahun lalu.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan Presiden Biden berbicara melalui hubungan telepon dengan keluarga Floyd pada Senin (19/4) untuk "mengecek kabar mereka dan juga mengatakan jika keluarga ada dalam doanya".
Hal ini terungkap setelah juri bertemu untuk hari kedua untuk mempertimbangkan putusannya.
"Juri diasingkan ... dia (Biden) jelas tidak ingin mempengaruhi [persidangan]," terangnya.
Biden berbicara lebih rinci tentang hubungan telepon yang dilakukan ke keluarga Floyd di Gedung Putih pada Selasa (20/4). "Saya hanya bisa membayangkan tekanan dan kecemasan yang mereka rasakan," ungkapnya tentang keluarga tersebut.
"Saya menunggu sampai juri diasingkan dan saya menelepon [mereka]," katanya.
"Mereka menyerukan perdamaian ... tidak peduli apa putusan itu,” ujarnya.
"Saya berdoa agar putusan itu menjadi putusan yang tepat," jelasnya.
"Saya pikir itu luar biasa dalam pandangan saya,” tambahnya.
Biden menyiratkan jika dia merasa bukti "luar biasa".
Sebelumnya pada Selasa (20/4), adik laki-laki Floyd mengonfirmasi jika dirinya telah berbicara dengan pBiden.
“Presiden Biden tahu bagaimana kehilangan anggota keluarga, dan dia tahu proses dari apa yang kita alami," kata Philonise Floyd NBC News. "Dia baru saja memberi tahu kami bahwa dia berdoa untuk kami,” lanjutnya.
Biden kehilangan istri pertamanya, Neilia, dan bayi perempuannya, Naomi, dalam kecelakaan mobil pada 1972. Pada 2015, putranya Beau meninggal karena kanker otak pada usia 46 tahun.
Seperti diketahui, melalui rekaman video, Chauvin, 45, terlihat berlutut di leher Floyd selama lebih dari sembilan menit selama penangkapannya Mei lalu.
Rekaman Chauvin, berkulit putih, dengan berlutut di leher Floyd Afrika-Amerika memicu protes global terhadap rasisme. Kota-kota di sekitar AS bersiap untuk protes baru terlepas dari putusan tersebut.
Dia diadili atas tuduhan termasuk pembunuhan tingkat dua dan telah mengaku tidak bersalah.
(Susi Susanti)