Sosok Yuri Gagarin, Manusia Pertama di Luar Angkasa yang Jadi Alat Propaganda Uni Soviet

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Sabtu 24 April 2021 07:22 WIB
Yuri Gagarin (Foto: Getty Images/BBC)
Share :

Dia adalah siswa yang berbakat, terutama di bidang teknik dan matematika, tetapi bukan pemalu yang kutu buku. Gagarin sama pandainya dalam berolahraga, dan dia bekerja di tempat pengecoran sambil belajar. Setelah lulus sebagai pilot militer, ia menerbangkan jet tempur MiG di ujung utara Rusia, dekat perbatasan Finlandia.

Dari ratusan pelamar, Gagarin adalah salah satu dari 20 orang yang dipilih sebagai gelombang kosmonot pertama Uni Soviet. Kunjungan Gagarin ke Inggris tiga bulan setelah penerbangan bersejarahnya, pada awalnya adalah urusan yang rawan.

Inggris Raya yang berpihak pada AS mengambil langkah hati-hati di sekitar politik dan menolak menjadikannya kunjungan kenegaraan, meskipun Gagarin didampingi oleh delegasi resmi. Otoritas Inggris mungkin terkejut dengan kegembiraan itu.

Serikat pekerja pengecoran (menghormati pekerjaan Gagarin sebelumnya) mengundangnya ke Manchester. Gagarin menerimanya dan memperpanjang masa tinggalnya.

"Ada momen yang cukup terkenal ketika dia tampil di Manchester, dan dia tetap berada di mobil terbuka meskipun hujan, karena, dia berkata, 'Orang-orang datang untuk melihat saya.'"

Tur dunia Gagarin terjadi pada saat yang sulit dalam hubungan Timur-Barat. Saat itu, hanya beberapa bulan sebelum pembangunan Tembok Berlin. Penerbangannya dilakukan beberapa hari sebelum invasi Teluk Babi yang didukung AS, yang gagal di Kuba.

Krisis Rudal Kuba setahun kemudian akan membawa dunia di ambang konfrontasi nuklir. Di tengah ketegangan seperti itu, kunjungan Gagarin adalah momen perayaan yang langka, dan mungkin cara membangun hubungan antar-dua negara.

"Seseorang yang bekerja dengannya berkata, 'Orang yang minta tanda tangan dan bertemu Gagarin, akan kembali dan menunjukkan pada semua teman dan keluarganya, dan mereka akan mulai membaca lebih banyak tentang program luar angkasa,'" kata Ellis.

"Ketika dia datang ke Inggris, dia dipandang sebagai pahlawan super," kata Gurbir Singh, seorang jurnalis luar angkasa yang menulis buku tentang kunjungan Gagarin ke Inggris.

"Dia mengalami sesuatu yang belum pernah dialami orang lain. Terlepas dari rekor kecepatan dan ketinggian yang diraihnya... dia juga mengalami alam, luar angkasa, gravitasi mikro, tanpa bobot, sesuatu yang belum pernah dialami oleh siapa pun. Dan selama beberapa bulan berikutnya, tidak ada orang lain yang akan mengalaminya."

Pada tahun 1957, peluncuran Sputnik 1 menimbulkan kepanikan di negara-negara Barat, yang melihatnya sebagai bukti persenjataan rudal balistik Uni Soviet.

Tapi Sputnik tidak pernah selamat dari misi bersejarahnya, kata Gurbir, terbakar di atmosfer sekitar tiga bulan kemudian.

"Gagarin adalah sesorang, manusia, karakter yang sangat menyenangkan... dia nampak seperti individu yang sangat hangat dan menarik. Dan senyum itu! Semua orang yang saya ajak bicara mengingatnya."

Di Inggris, popularitas Gagarin mengejutkan pemerintah.

"Dia bertemu dengan perdana menteri MacMillan dan Ratu di Istana Buckingham, dan hal itu tidak direncanakan ketika dia datang."

"Sangat membingungkan pemerintah Inggris, untuk di satu sisi mengakui pencapaian teknologi itu. Dan itu adalah pencapaian teknologi yang sangat besar, dan keberanian individu ini... itu adalah petualangan berisiko tinggi," kata Singh.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya