Pemerintahan Duterte tahun lalu mendapat kecaman ketika personel keamanan presiden disuntik dengan vaksin China jauh sebelum suntikan secara resmi tiba di negara itu.
Seperti diketahui, kedua vaksin asal China itu diketahui adalah vaksin yang tidak aktif, yang bekerja dengan menggunakan partikel virus yang telah dimatikan untuk mengekspos sistem kekebalan tubuh terhadap virus tanpa mengambil risiko respons penyakit yang serius.
Sebagai perbandingan, vaksin Moderna dan Pfizer yang dikembangkan di Barat adalah vaksin mRNA. Ini berarti bagian dari kode genetik virus corona disuntikkan ke dalam tubuh, memicu tubuh untuk mulai membuat protein virus, tetapi tidak seluruh virus, yang cukup untuk melatih sistem kekebalan untuk menyerang.
(Susi Susanti)