Para Ibu yang Terjebak di Pertikaian Israel-Palestina: "Rumah Kami Bisa Jadi Kuburan'

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Jum'at 14 Mei 2021 17:06 WIB
Para ibu khawatir tentang kehidupan mereka akibat konflik Palestina-Israel (Foto:BBC)
Share :

JALUR GAZA - Sejak rudal-rudal mulai menghantam kawasan di dekat rumah keluarganya di Jalur Gaza pekan ini, Najwa Sheikh-Ahmad sangat ketakutan untuk tidur.

"Malam-malam sangat menakutkan bagi kami - bagi anak-anak kami," ujar Najwa, ibu lima anak.

"Setiap saat rumahmu bisa jadi kuburanmu,” terangnya.

Sepanjang hari, dia bisa mendengar deru jet tempur Israel yang terbang di atas, bersamaan dengan suara ledakan rudal dan bom.

"Semuanya berguncang di sekitar kami," katanya.

"Dan kami juga gemetar karena kami sangat takut,” lanjutnya.

Dia adalah salah satu dari banyak penduduk di Israel dan Gaza yang dicekam ketakutan, ketika kelompok militan Palestina dan pasukan Israel terus melakukan baku tembak, dan saat kekerasan di jalanan antara orang-orang Yahudi dan warga Arab Israel meletus di banyak kota di Israel. Sejauh ini sedikitnya 83 orang telah tewas di Gaza dan tujuh orang di Israel.

(Baca juga: Singapura dan Thailand Catat Kenaikan Harian Tertinggi Kasus Covid-19)

BBC mewawancarai dua orang ibu - satu orang Palestina, satu orang Yahudi Israel - yang terjebak dalam pertempuran terburuk di kawasan itu selama bertahun-tahun.

  • 'Tidak mudah menyembunyikan ketakutanmu'

Ketika ratusan rudal Israel menghantam Gaza pada Rabu malam, keluarga Najwa Sheikh-Ahmad berlindung di ruangan tengah lantai pertama rumah mereka.

Ketakutan bom berikutnya bakal meluluhlantakkan rumahnya sangatlah menakutkan, ujar Najwa.

"Anda mungkin setiap saat akan terkena serangan bom, menargetkan rumahmu atau menargetkan lingkungan tempat tinggalmu," katanya.

(Baca juga: Militer Israel: Angkatan Darat Ikut Gabung Angkatan Udara Serang Jalur Gaza)

"Ini kemungkinan mengubah tempat di mana Anda seharusnya aman menjadi kuburan bagi Anda dan anak-anak Anda, bagi mimpi-mimpimu, bagi segala kenanganmu, bagi segalanya,” terangnya.

Najwa tinggal bersama suami dan lima anaknya, yang berusia 11 hingga 22 tahun, di pinggiran kamp pengungsi di tengah Jalur Gaza - sebidang tanah kecil yang padat di kawasan Mediterania tempat tinggal 1,8 juta orang.

Lusinan warga sipil, termasuk 17 anak-anak, termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan terbaru Israel yang menargetkan kelompok Islam Hamas, menurut pihak berwenang di Gaza.

Israel mengatakan lusinan dari mereka yang tewas di Gaza adalah para militan, dan sejumlah kematian berasal dari roket yang salah tembak dari Gaza.

Ketakutan Najwa memuncak ketika membicarakan tentang kemungkinan serangan darat Israel di Gaza.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya