Hancurkan Gedung Kantor Media, Israel Klaim Tempat Penampungan Aset Militer Hamas

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Minggu 16 Mei 2021 08:15 WIB
Israel klaim Gedung Jala di Gaza tampung aset militer Hamas (Foto: Reuters)
Share :

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki dalam cuitannya menulis, "Kami telah berkomunikasi langsung dengan Israel dan meminta agar keamaman wartawan dan media independen merupakan tanggung jawab besar yang harus dijaga."

Ribuan orang protes pro-Palestina di banyak kota Eropa

Unjuk rasa pro-Palestian berlangsung di banyak kota Eropa. Di Inggris, protes ribuan orang berlangsung di London, Manchester dan Liverpool serta Birmingham.

Di Paris, polisi anti-huru hara menggunakan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan ribuan demonstran yang tidak mengindahkan pembatasan terkait pandemi.

Demonstrasi dilarang polisi atas permintaan Menteri Dalam Negeri Gérald Darmanin, dengan alasan mereka ingin menghindari kekerasan.

Di Madrid, beberapa ribu orang turun di pusat kota sementara di Berlin, pengunjuk rasa melemparkan botol dan baru ke arah polisi. Pembatasan karena pandemi dilanggar dan polisi berusaha membubarkan salah satu demonstrasi.

PM Israel peringatkan serangan belum akan selesai

 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Jumat 14 Mei serangan terbesar terhadap Hamas yang telah dilakukan belum selesai dan akan berlanjut. Sementara sayap bersenjata kelompok Palestina, Hamas, juga terus menggencarkan serangan roket ke wilayah Israel.

"Mereka menyerang ibu kota kami, meluncurkan roket ke kota-kota kami. Mereka akan membayar ganjaran dan kami akan terus melanjutkan," kata Netanyahu menyusul rapat keamanan di markas militer di Tel Aviv.

"Ini belum selesai," katanya.

Juru bicara tentara Israel mengatakan 7.000 tentara cadangan telah dipanggil untuk bersiap.

Di Gaza, setidaknya 119 orang—termasuk 31 anak-anak—dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel sejak serangan terjadi pada Senin 10 Mei lalu. Sementara di Israel, delapan orang meninggal sejauh ini.

Wartawan BBC di Gaza mengatakan wilayah itu mengalami masa paling sulit sejak perang pada 2014.

Protes pro-Palestina di berbagai kota dunia

Sementara di berbagai kota dunia, para pengunjuk rasa membawa bendera Palestina dalam protes pro-Palestina di banyak kota dunia, termasuk Bangladesh, Yordania, Kosovo dan Turki.

Namun di Eropa, protes diwarnai slogan anti-Semistisme. Rencana protes pro-Palestina di Paris dilarang karena dikhawatirkan akan menimbulkan bentrokan.

Di Jerman, juru bicara kanselir Angela Merkel memperingatkan Jumat 14 Mei bahwa demonstrasi anti-Yahudi tak akan dibiarkan setelah pengunjuk rasa membakar bendera Israel.

Sementara itu di Amerika Serikat, satu-satunya anggota Kongres AS keturunan Palestina Rashida Tlaib sambil menahan tangis mengkritik dukungan "tak bersyarat" Amerika bagi Israel dalam pidato emosional.

Rashida mengatakan dukungan seperti itu "menyebabkan dihapuskannya kehidupan rakyat Palestina." Penasehat senior Netanyahu mengatakan kepada BBC, seruan internasional untuk menahan diri tak tepat.

Mark Regev mengatakan Hamas yang memulai konflik dan Israel harus memberikan mereka ganjaran.

"Tak ada penyelesaian cepat dan bila dimulai gencatan senajta awal, akan mulai dari titik awal lag dalam sebulan mulai sekarang. Hamas menembak roket ke Israel dan kami membalas. Jawaban itu bukan solusi dan hanya akan memperpanjang masalah," kata Regev.

"Kami tak ingin konflik ini, namun kini telah dimulai, dan harus diakhiri dengan periode tenang dan itu hanya bisa dicapai dengan Israel membalas Hamas - struktur militer mereka, komando dan kendali mereka," tambahnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya