MALANG – Guru Taman Kanak-Kanak (TK) di Malang yang terjerat pinjaman online (pinjol) untuk menempuh pendidikan kuliah membetot perhatian banyak pihak. Berikut sejumlah fakta yang dirangkum terkait guru TK yang terjerat pinjaman online, hingga akhirnya dipecat dari pekerjaannya.
1. Terjerat pinjaman online untuk biaya kuliah
Guru TK bernama Melati awalnya terjerat pinjaman online lantaran untuk pembiayaan perkuliahannya S-1-nya. Perkuliahan ini menjadi salah satu syarat dari pihak sekolah TK, tempat di mana Melati bekerja selama 13 tahun. Untuk bisa menjadi guru kelas, bukan guru pendamping pihak sekolah meminta Melati melanjutkan pendidikan jenjang S-1.
Alhasil, ia berkuliah di Universitas Terbuka (UT). Namun, dengan gaji hanya per bulannya Rp400 ribu, membuat Melati harus memutar otak membiayai perkuliahannya. Apalagi saat memasuki semester akhir, yang memerlukan biaya hingga Rp2,5 juta pada 2020.
Baca Juga: Guru TK Diancam Debt Collector, Ketua DPD: Tutup Pinjol Ilegal!
Sebagai upaya memenuhi biaya perkuliahan pun, Melati meminjam uang ke lima aplikasi pinjol untuk memenuhi biaya perkuliahan tersebut. Tetapi karena tak memiliki uang menutup pinjol di lima aplikasi sebelumnya, Melati meminjam kembali di aplikasi pinjol lainnya hingga total ada 24 aplikasi.
"Total pinjaman beserta bunga sebanyak Rp36 sampai 40 juta. Dan dari 24 aplikasi itu, hanya 5 yang legal," ujar Melati ditemui awak media di rumahnya.
2. Diteror oleh debt collector dan dipermalukan
Akibat terjerat pinjol, Melati ditagih dengan cara diteror hampir 24 jam oleh para debt collector pinjol tersebut. Ia pun dimasukkan ke grup Whatsapp dan terus dipermalukan bila tak mengembalikan uang dan bunganya yang dipinjamnya.
“Mereka buat grup WA, di situ isinya nomor kontak yang saya miliki," ucap Melati.
Baca Juga: Kisah Guru Korban Pinjol: Dipecat, Utang Rp2,5 Juta Jadi Rp40 Juta
Di grup WA tersebut debt collector pinjol itu terus meneror Melati. Sang debt collector bahkan sampai mengeluarkan kalimat yang memalukan dirinya.
"Saya dipermalukan di grup WA. Mereka juga galang dana, dari orang-orang anggota di grup itu untuk bayar utang saya," kata dia.