Konflik Hamas dan Israel Terus Memanas, Ini Sejarah Panjang Konfrontasi Keduanya

Agregasi VOA, Jurnalis
Senin 24 Mei 2021 07:59 WIB
Konflik Israel-Palestina masih terus memanas (Foto: AFP)
Share :

ISRAEL - Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, sepakat untuk melakukan gencatan senjata, yang berlaku efektif pada Jumat (21/5), setelah melancarkan serangan paling intens dalam sejarah beberapa tahun.

Berikut adalah catatan dari beberapa peristiwa terpenting dalam konfrontasi antara kedua kubu selama bertahun-tahun, seperti dilansir Reuters.

1987 - Hamas dibentuk pada awal Intifada Palestina pertama, atau pemberontakan, melawan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Dua tahun kemudian, Hamas melakukan serangan pertamanya terhadap sasaran militer Israel, termasuk melakukan penculikan dan pembunuhan dua tentara Israel.

1993 - Setelah bertahun-tahun melakukan kekerasan, Perjanjian Oslo pertama, yang bertujuan untuk membangun perdamaian antara Israel dan Palestina, ditandatangani. Hamas menentang proses perdamaian, dan berusaha menggagalkannya dengan melakukan pemboman bus dan penyerangan senjata di Israel.

2000 - Israel dan Palestina gagal mencapai kesepakatan akhir dalam proses perdamaian pada pertemuan puncak di Amerika Serikat pada Juli 2000. Dua bulan kemudian, protes-protes warga Palestina atas kunjungan pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon ke kompleks masjid Al-Aqsa di Timur Yerusalem, berkembang menjadi Intifada kedua. Masjid Al-Aqsa merupakan situs suci bagi Muslim dan Yahudi yang menyebutkan sebagai Temple Mount.

(Baca juga: Covid-19 Menyebar ke Pedesaan, Kematian Capai 4.000 Orang)

Februari 2001 - Hamas melakukan serangkaian pemboman bunuh diri di Israel, termasuk membunuh 21 orang Israel di luar sebuah tempat disko Tel Aviv pada bulan Juni 2001. Hamas juga menewaskan 30 orang dalam perayaan Yahudi pada makan malam Paskah di Netanya pada bulan Maret 2022. Empat bulan kemudian, komandan militer Hamas Salah Shehadeh tewas dalam serangan udara Israel, dan Israel mulai mengepung kompleks pemimpin Palestina Yasser Arafat di kota Ramallah, Tepi Barat.

Maret-April 2004 - Serangan udara Israel membunuh salah satu pendiri dan pemimpin spiritual Hamas, Sheikh Ahmed Yassin, dan salah satu pendiri dan pemimpin politik Abdel Aziz al-Rantissi, di Gaza hanya berselang sebulan. Pimpinan Hamas bersembunyi dan identitas penerus Rantissi dirahasiakan.

15 Agustus 2005 - Pasukan Israel memulai penarikan sepihak dari Gaza, yang direbut dari Mesir dalam perang Timur Tengah 1967, meninggalkan pemukiman dan meninggalkan daerah yang merupakan kantong padat penduduk di bawah kendali Otoritas Palestina.

25 Januari 2006 - Hamas memenangkan mayoritas kursi dalam pemilihan legislatif Palestina. Israel dan Amerika Serikat menghentikan bantuan untuk Palestina karena Hamas menolak untuk mengakhiri kekerasan dan mengakui Israel.

 (Baca juga: PBB Prihatin Kehancuran Gaza Akibat Serangan Israel, 300 Gedung Hancur, 1.000 Rumah Ambruk)

25 Juni 2006 - Militan Hamas menangkap Israel Gilad Shalit, seorang tentara yang mengikuti wajib militer, dalam serangan lintas batas. Israel membalas dengan serangan udara. Shalit akhirnya dibebaskan lebih dari lima tahun kemudian dalam pertukaran tahanan.

14 Juni 2007 - Hamas mengambil alih Gaza dalam perang saudara yang singkat, menggulingkan pasukan Fatah yang setia kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang bermarkas di Tepi Barat.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya