Myanmar Lancarkan Serangan Udara Gempur Milisi Anti Junta, Ribuan Orang Mengungsi

Antara, Jurnalis
Selasa 01 Juni 2021 13:36 WIB
Kendaraan lapis baja militer Myanmar berjaga di Ibu Kota Naypyidaw. (Foto: Antara/Reuters)
Share :

BANGKOK - Militer Myanmar pada Senin (31/5/2021) menggempur milisi anti junta militer di timur negara itu dengan artileri dan helikopter, menurut saksi dan pemberontak. Serangan itu memaksa penduduk untuk melarikan diri dan bergabung dengan ribuan lainnya yang mengungsi akibat pertempuran baru-baru ini di wilayah tersebut.

Penduduk Negara Bagian Kayah yang berbatasan dengan Thailand mengatakan militer menembakkan artileri dari posisi di dalam ibu kota negara bagian Loikaw ke Demoso, sekira 14,5 kmjauhnya, di mana Pasukan Pertahanan Rakyat mengatakan telah menyerang pasukan militer Myanmar dan diserang dengan tembakan hebat.

BACA JUGA: Gereja dan Tempat Ibadah Diserang, Kardinal Myanmar Minta Pertempuran Segera Dihentikan

Militer Myanmar berjuang di berbagai sektor dan berusaha keras untuk menegakkan ketertiban sejak kudeta 1 Februari terhadap Aung San Suu Kyi dan pemerintah terpilihnya, memicu protes nasional dan melumpuhkan pemogokan.

Konflik yang sudah berlangsung puluhan tahun antara militer dan tentara etnis minoritas juga muncul kembali, sementara milisi yang bersekutu dengan pemerintah bayangan telah meningkatkan serangan terhadap tentara, yang membalas dengan senjata berat dan serangan udara, memaksa ribuan orang melarikan diri.

"Meriam mereka juga terlihat oleh kami. Saya bisa melihat tembakan artileri mereka di langit. Hampir 50 kali. Suara artileri memekakkan telinga kami," kata seorang penduduk Loikaw kepada Reuters, yang meminta tidak disebutkan namanya karena masalah keamanan.

BACA JUGA: ASEAN Ingin Batalkan Seruan PBB Embargo Senjata Myanmar

Di halaman Facebook-nya, Pasukan Pertahanan Rakyat Karenni, sebuah milisi yang aktif di seluruh Negara Bagian Kayah, mengatakan mereka terlibat dalam bentrokan dengan militer, yang telah mengerahkan dua helikopter tempur untuk melakukan serangan udara pada Senin malam.

Reuters tidak dapat menghubungi pasukan pertahanan, dan juru bicara dewan militer yang berkuasa tidak menjawab panggilan untuk meminta komentar.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya