Di Negara Ini, Menari Jadi Terapi Bagi Korban Pemerkosaan

Agregasi VOA, Jurnalis
Selasa 15 Juni 2021 06:53 WIB
Menari menjadi metode terapi bagi korban kekerasan seksual (Foto: Reuters)
Share :

Tiga tahun lalu, perempuan yang meminta untuk tidak disebutkan namanya itu mengatakan bahwa ia diperkosa dan dibiarkan mati oleh pria tak dikenal yang mengenakan seragam militer di desanya di provinsi Kivu Selatan, di mana kekerasan seksual telah menjadi ciri kerusuhan selama lebih dari 20 tahun. Ia tidak tahu apakah pria itu tentara atau seseorang dari kelompok milisi.

Keluarga perempuan muda itu tidak mengadukan kejadian itu ke pihak berwenang karena mereka takut akan pembalasan. Orang tuanya membawanya ke Rumah Sakit Ponzi di Bukavu. Namun Reuters belum dapat mengkonfirmasi ceritanya secara independen.

Para ahli mengatakan Kongo telah membuat beberapa kemajuan dalam memerangi kekerasan seksual dan beberapa pemimpin milisi tinggi dan komandan militer telah dituntut karena pemerkosaan dalam beberapa tahun terakhir, tetapi kasus kekerasan seperti itu tetap meluas.

Sewaktu ditanya tentang catatan kekerasan seksual militer di wilayahnya, seorang juru bicara militer Kongo mengatakan beberapa anggota militer yang tidak disiplin telah melakukan pemerkosaan di masa lalu, tetapi militer berusaha menyeret para pelakunya ke pengadilan. Ia juga mengatakan bahwa tingkat kasus kekerasan seksual telah menurun secara signifikan.

Perserikatan Bnagsa-Bangsa (PBB) mengatakan, alasan mengapa pemerkosaan sering terjadi di Kongo timur sangat kompleks, tetapi status perempuan yang terkikis dan struktur komando yang terfragmentasi dalam milisi dan pasukan keamanan negara itu telah menyebabkan merajalelanya penggunaan kekerasan seksual sebagai taktik militer.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya