JAKARTA - Pada 22 Juni 2021, Kota Jakarta, menginjak usia 494 tahun. Di usianya tersebut sudah banyak momen penting yang telah dilalui di antaranya penetapan hari jadi Jakarta. Bagaimana perjalanan sejarah hari ulang tahun Jakarta? Litbang MPI merangkumnya dari berbagai sumber.
Jakarta pertama kali dikenal dengan nama Sunda Kelapa dan berlokasi di muara Sungai Ciliwung. Sunda Kelapa merupakan nama pelabuhan dari kerajaan Sunda dengan Ibu Kota Dayeuh Pakuan Padjajaran. Sebutan Sunda Kelapa ini bertahan dari tahun 397 hingga 1527.
Masuk ke masa selanjutnya, Portugis diketahui datang dan membuat perjanjian dengan kerajaan Padjajaran pada 1522. Isi perjanjian tersebuat adalah memberikan Portugis kebebasan untuk berdagang melalui Pelabuhan Sunda Kelapa.
Portugis datang kembali pada 1527 untuk menindaklanjuti perjanjian. Namun, saat itu Pelabuhan Sunda Kelapa telah dikuasai Kerajaan Demak yang dipimpin Fatahillah. Pada 22 Juni 1527, Fatahillah dapat mengusir Portugis.
Sunda Kelapa kemudian berganti menjadi Jayakarta. Nama ini bertahan dari tahun 1527-1619. Seiring berjalannya waktu, Belanda menduduki Jayakarta di bawah kepemimpinan JP Coen.
Coen dan pasukannya diketahui berhasil menduduki Jayakarta setelah mengalahkan pasukan dari Kesultanan Banten. Ia pun menyematkan nama Batavia, sebagai ganti dari Jayakarta. Nama Batavia digunakan dalam periode 1619-1942.
Baca Juga : Wagub Riza : Perayaan HUT-494 DKI Jakarta Digelar secara Virtual
Baru kemudian, pada 1942 Belanda keok akibat dorongan Jepang yang berhasil merangsek masuk ke Batavia. Saat itu, Jepang mengubahnya menjadi Jakarta Toko Betsu Shi.