Kisah Dokter Diserang Secara Brutal oleh Keluarga Pasien Covid-19

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Selasa 06 Juli 2021 13:03 WIB
Dokter di India diserang secara brutal oleh keluarga pasien Covid-19 (Foto: BBC)
Share :

Walau dikenal sebagai rumah sakit swasta terkemuka, pihak rumah sakit malah tidak melaporkan penyerang. Pihak pengelola rumah sakit jarang untuk terlibat dalam kasus itu sehingga membuat para stafnya kian rentan.

Menurut kalangan dokter, masalahnya adalah tidak ada peraturan yang spesifik melindungi mereka.

"Bagi kami hukum yang ada saat ini tidak efektif dan itu mengapa tidak bisa mencegah kasus penyerangan. Hukum yang kuat segera diperlukan sehingga masyarakat tahu akan ada konsekuensinya bila menyerang dokter," kata Dr Jayesh Lele, sekretaris jenderal Asosiasi Dokter India (IMA).

Beranggotakan lebih dari 330.000 dokter, IMA telah gencar mengkampanyekan adanya hukum yang bisa melindungi tenaga kesehatan dari serangan.

Namun, apakah hukum bisa mengatasi masalah itu?

"Kekerasan tersebut tidak direncanakan, tetapi lebih akibat ungkapan emosional yang disebabkan oleh kematian. Oleh karena itu, hukum tidak berfungsi sebagai pencegah," kata Shreya Shrivastava, yang telah memantau kasus-kasus kekerasan terhadap dokter.

Shrivastava terlibat tim riset di Vidhi Center for Legal Policy yang memperlajari pemberitaan di media massa soal 56 kasus penyerangan selama Januari 2018 hingga September 2019 untuk memahami apa yang menyebabkan kasus itu dan bagaimana bisa diatasi.

Menurut dia, pemerintah sebenarnya sudah mengeluarkan aturan yang menghukum penjara hingga selama tujuh tahun kepada penyerang tenaga kesehatan yang merawat pasien Covid. Namun itu tidak efektif.

Vikas Reddy, seorang dokter di Rumah Sakit Gandhi di Kota Hyderabad, diserang dengan besi dan kursi plastik Juni tahun lalu oleh sejumlah kerabat pasien yang meninggal karena Covid.

Reddy sudah melapor ke polisi, namun belum ada yang ditahan.

"Sulit untuk kembali bekerja," kata Reddy. ""Saya berada di bangsal perawatan medis akut yang sama, melihat pasien kritis. Pikiran atas serangan itu sering menghinggapi,” lanjutnya.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya