IRLANDIA - Layanan penjara Irlandia akan meninjau prosedur keamanannya setelah diduga seorang pengacara wanita diminta melepas bra-nya di penjara Dublin sebelum dia bisa mengunjungi kliennya.
Wanita itu mengatakan dia merasa trauma dan terhina tetapi menurutinya karena pertemuan itu mendesak.
Insiden yang pertama kali dilaporkan oleh Pemeriksa Irlandia ini terjadi di Penjara Cloverhill pada Juni tahun lalu.
Dalam pengaduannya, wanita itu mengatakan bahwa dia diberitahu oleh seorang penjaga pria bahwa kawat di bagian bawah bra-nya telah memicu detektor logam dan pakaiannya harus dilepas.
Terkait hal ini, Kepala Layanan Penjara Irlandia (IPS) Michael Martin menggambarkannya sebagai "mengejutkan dan tidak dapat diterima".
(Baca juga: 11 Orang Dinyatakan Bersalah Kirim Pesan Kasar ke Remaja yang Posting Video Anti-Islam)
Berbicara di Dáil (parlemen Irlandia) pada Selasa (6/7), Martin mengatakan insiden itu "salah dan perlu ditangani".
"Saya bisa mengerti mengapa pengacara tersebut merasa martabatnya diambil darinya dan merasa diremehkan oleh permintaan itu," kata Martin.
"Itu tidak cukup baik dalam bentuk atau bentuk apa pun,” ujarnya.
Hal ini diungkapkan Martin saat menanggapi pertanyaan dari pemimpin Sinn Féin Mary-Lou McDonald, yang mengatakan wanita itu telah "dirampok martabatnya" dan menyerukan peninjauan penuh terhadap budaya dan praktik penjara.
(Baca juga: Terjerat Kasus Korupsi, Mantan Presiden Afrika Selatan Serahkan Diri ke Polisi)
Sementara itu, Menteri Negara Irlandia Hildegarde Naughton, yang bertanggung jawab atas layanan penjara IPS, telah meminta laporan dari direktur jenderal layanan tersebut.