Wawancara Hlaz muncul setelah Amerika, Inggris, dan Kanada mengumumkan sanksi perdagangan dan keuangan baru terhadap Belarus pada 9 Agustus, peringatan pertama pemilihan presiden yang memperpanjang kekuasaan Lukashenka selama beberapa dekade dan memicu gelombang protes yang belum pernah terjadi sebelumnya di tengah tuduhan pemungutan suara itu dimanipulasi.
Lukashenko, yang berkuasa sejak 1994, menanggapi protes-protes dengan melancarkan tindakan brutal. Lebih dari 32.000 orang telah ditahan, ribuan dipukuli oleh polisi di jalan-jalan dan dalam tahanan, dan dalam banyak kasus diduga disertai penyiksaan. Para pemimpin oposisi dipenjarakan atau dipaksa melarikan diri.
(Baca juga: Amnesty International: Tentara Ethiopia Perkosa Puluhan Wanita)
Sebagai tanggapan, Amerika, Uni Eropa, Kanada, Inggris, dan negara-negara lain telah menjatuhi Lukashenko, lingkaran dalamnya, dan perusahaan Belarus dengan beberapa putaran sanksi, membuat orang kuat Belarus terisolasi secara internasional, dan semakin bergantung pada dukungan Rusia.
(Susi Susanti)