Misteri Trowulan, Ibu Kota Kerajaan Majapahit Tanpa Unsur 'Mojo'

Tim Okezone, Jurnalis
Kamis 12 Agustus 2021 07:04 WIB
Situs peninggalan Kerajaan Majapahit. (Foto: Dok Okezone.com)
Share :

Merujuk peneliti independen studi Jawa Kuno dan Sansekerta asal Belanda, Amrit Gomperts, melalui geographical information system (GIS) sebagai alat bantu mutakhir, dia tiba pada kesimpulan menarik. Menurutnya, sejak 1816 Situs Trowulan telah kehilangan lebih dari lima juta meter kubik tanah beserta segala isinya. Akibat keserakahan para pemburu artefak kuno di zaman kolonial, pengetahuan tentang di mana lokasi sesungguhnya Keraton Majapahit juga menjadi hilang ditelan zaman.

Menarik dicatat. Masih menurut penelitian Gomperts, catatan Mpu Prapanca dalam Negarakertagama sebenarnya barulah mengungkap sekitar empat puluh persen dari keseluruhan wilayah Keraton Majapahit. Ini berarti, sisanya yang enam puluh persen, nisbi tidak pernah dicatat oleh Mpu Prapanca. 

Kesimpulan Gomperts soal catatan Prapanca tak sepenuhnya melukiskan fakta tentang luas areal Kota Kerajaan Majapahit tampaknya telah disadari oleh para arkeologi jauh-jauh hari.  Merujuk tulisan AS Wibowo, Negarakertagama dan Trowulan, untuk membayangkan bagaimana rupa kota tua di era Majapahit terdapat dua sumber utama. Pertama, Kakawin Nagarakertagama tulisan Mpu Prapanca. Kedua, Situs Trowulan di Kabupaten Mojokerto.

Seperti diketahui, Negarakertagama selesai digubah Mpu Prapanca pada 1365. Dalam kakawin ini terdapat pelbagai uraian berkenaan dengan Majapahit. Selain mengisahkan perihal kerabat raja, upacara kebesaran di keraton, perjalanan-perjalanan Rajasanagara, juga perburuan raja, kitab ini juga memaparkan perihal Keraton Majapahit pada era Raja Hayam Wuruk (1350-1389 M), dan pelbagai bangunan suci Hindu-Budha saat itu.

Negarakertagama khususnya Pupuh VIII­XII merupakan sumber tertulis yang penting untuk mengetahui gambaran Kota Majapahit sekitar tahun 1350-an. Dengan teperinci Prapanca menguraikan keadaan ibu kota dari arah utara ke selatan. Tanpa menyebut-nyebut adanya tembok kota sebagai benten, Prapanca langsung memerinci bangunan-bangunan serta tempat-tempat penting lainnya.

Namun sayangnya pelbagai penelitian arkeologi secara komparatif, masih merujuk Wibowo, sejauh ini ternyata belum sepenuhnya berhasil memadukan kedua sumber sejarah tersebut. Menurutnya, tak satupun deskripsi yang disebutkan Prapanca dapat secara pasti diidentifikasikan dengan salah satu peninggalan artefak di Situs Trowulan. Atau, sebaliknya, juga tidak satupun peninggalan artefak yang ditemukan di Situs Trowulan dapat segera dicarikan padanannya pada lukisan Prapanca dalam Negarakertagama.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya