MALAYSIA – Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin dilaporkan akan segera mengundurkan diri pada hari ini waktu setempat. Pengunduran diri ini dilakukan setelah Muhyiddin gagal mengumpulkan dukungan mayoritas dan rencana terakhirnya untuk mencari dukungan oposisi untuk pemerintahnya pun ditolak.
Mohamad Redzuan Mohamad Yusof, seorang menteri di Departemen Perdana Menteri, mengatakan bahwa Muhyiddin akan mengajukan pengunduran dirinya kepada Raja pada Senin (16/8) hari ini.
"Besok (hari ini), akan ada pertemuan Kabinet khusus. Setelah itu, dia diharapkan bertemu dengan Raja dan menyampaikan pengunduran dirinya," kata Redzuan kepada The Associated Press.
Dia mengatakan Muhyiddin memberi tahu anggota Partai Bersatu-nya pada pertemuan pada Minggu (16/8) bahwa dia telah ‘menghabiskan semua jalan’ untuk mempertahankan pemerintahannya dan mengundurkan diri adalah pilihan terakhir.
Redzuan mengatakan Muhyiddin akan menunjukkan kepada Raja jika aliansinya masih memiliki blok dukungan terbesar meskipun kehilangan mayoritas.
(Baca juga: UMNO Tarik Dukungan ke Perdana Menteri Malaysia)
Jika Muhyiddin mundur pada Senin (16/8) dan diterima oleh istana, itu akan memicu ketidakpastian politik baru dan perubahan kedua pemerintahan di Malaysia sejak pandemi dimulai tahun lalu.
"Terserah Raja untuk menggunakan kebijaksanaannya untuk membuat keputusan," terang Redzuan.
Lebih dari selusin politisi dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai terbesar dalam aliansi yang berkuasa, telah menarik dukungan mereka untuk pemerintah, yang cukup untuk menyebabkan keruntuhannya karena mayoritas tipis. Dua menteri UMNO telah mengundurkan diri dari Kabinet.
(Baca juga: Nasib PM Malaysia di Ujung Tanduk, Menterinya Ramai-Ramai Mengundurkan Diri)
Di bawah konstitusi Malaysia, perdana menteri harus mengundurkan diri jika dia kehilangan dukungan mayoritas dan raja dapat menunjuk seorang pemimpin baru yang dia yakini mendapat kepercayaan dari Parlemen.